Makalah yang tidak sengaja dipublikasikan menunjukkan bahwa mevrometostat dari Pfizer memperlihatkan hasil positif dalam mengobati kanker prostat resisten kastrasi dengan mengurangi laju kemajuan penyakit dan risiko kematian. Hasil ini muncul menjelang pengumuman resmi dan menandakan prospek cerah bagi Pfizer. Pengujian lebih lanjut dilakukan melalui dua uji coba fase III.
Sebuah makalah yang dipublikasikan secara tidak sengaja di situs web konferensi ASCO menunjukkan bahwa obat eksperimental Pfizer, mevrometostat, menunjukkan hasil positif dalam pengobatan kanker prostat yang resisten terhadap kastrasi. Obat tersebut mampu mengurangi laju kemajuan penyakit hingga setengahnya saat dikombinasikan dengan terapi hormon standar. Meskipun data ini rencananya tidak akan dipresentasikan sampai hari Kamis, konferensi tersebut kemudian merilis abstrak studi lengkap pada hari yang sama.
Mevrometostat tidak hanya mengurangi kemajuan penyakit, tetapi juga mengurangi risiko kematian peserta uji coba hingga 49%. Para peserta adalah individu yang telah menerima perawatan hormon dan satu kali kemoterapi sebelumnya. Adverse effect yang dilaporkan mencakup diare (78% pasien), kehilangan nafsu makan (58,5%), dan dysgeusia (58,5%).
Pfizer saat ini sedang merekrut peserta untuk dua uji coba fase III, MEVPRO-1 dan MEVPRO-2, untuk menguji mejrometostat, yang merupakan inhibitor dari onkoprotein EZH2, dalam pengobatan kanker prostat. Kanker prostat yang resisten terhadap kastrasi merupakan salah satu tipe kanker prostat yang umum, sering diobati dengan terapi deprivas hormon dan kemoterapi.
Meskipun hasil ini diungkapkan lebih awal, ini merupakan kabar baik bagi Pfizer. Para analis dari Guggenheim bahkan telah mengisyaratkan optimisme atas harapan perusahaan, menginginkan ekspektasi kuartal keempat 2024 lebih dari perkiraan konsensus. Pfizer juga memiliki sejumlah pembaruan penting dari lini pengobatan onkologinya di tahun ini.
Hasil positif dari uji coba fase I mengenai mevrometostat memberikan harapan baru dalam pengobatan kanker prostat resisten kastrasi. Meskipun pengumuman dan publikasi data terjadi lebih awal, dampak positif terhadap risiko kematian serta progresi penyakit menunjukkan potensi besar dari obat ini. Ketertutupan investigasi lebih lanjut di fase III akan menjadi langkah penting bagi Pfizer dan para peneliti.
Sumber Asli: www.biospace.com
