Kemajuan ADC dalam Pengobatan Kanker Ovarium

Dr. Kathleen N. Moore menyoroti kemajuan ADC dalam kanker ovarium, khususnya mirvetuximab soravtansine yang telah disetujui FDA. Uji klinik menunjukkan hasil yang positif, dengan perlunya pemahaman biomarker dan kolaborasi multidisipliner dalam pengobatan.

Dr. Kathleen N. Moore membahas kemajuan terapi konjugat antibodi-obat (ADC) untuk kanker ovarium, menyoroti pentingnya ekspresi biomarker. Dalam konteks uji klinik, mirvetuximab soravtansine telah mendapatkan persetujuan FDA untuk kanker ovarium positif folat, menunjukkan kelangsungan hidup keseluruhan yang lebih baik dibandingkan kemoterapi.

Moore menekankan perlunya memahami konteks ekspresi FRα dalam pengobatan dan hasil positif dari uji DESTINY-PanTumor02 terkait ADC yang menargetkan HER2. Uji klinik terbaru menunjukkan tingkat respon yang menggembirakan untuk pasien dengan kanker ovarium, endometrium, dan serviks.

Moore juga menjelaskan pentingnya kolaborasi multidisipliner dalam menangani efek samping ADC, terutama dalam pemantauan toksisitas mata. Keberhasilan mirvetuximab soravtansine menopang perlunya pengembangan lebih lanjut ADC lain yang menargetkan FRα dan biomarker lain.

Penggunaan ADC dalam pengobatan kanker ovarium semakin meningkat, terutama melalui perolehan persetujuan FDA untuk mirvetuximab soravtansine. Pentingnya penelitian lebih lanjut untuk memahami ekspresi biomarker dan dampaknya pada terapi di masa depan tidak dapat diabaikan.

Sumber Asli: www.onclive.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *