ASCO GU 2025 akan membahas kombinasi enfortumab vedotin dan pembrolizumab yang menunjukkan pengurangan risiko kematian untuk kanker kandung kemih. Pertemuan ini juga berfokus pada ADC, biomarker, serta disparitas dalam perawatan kanker. Hasil baru ini menyoroti kemajuan dalam pengobatan dan akses klinis yang lebih adil.
Data terbaru akan dipresentasikan mengenai kombinasi enfortumab vedotin dan pembrolizumab untuk kanker kandung kemih lanjutan di American Society of Clinical Oncology Genitourinary Cancers Symposium (ASCO GU) 2025. Temuan menunjukkan bahwa kombinasi ini mengurangi risiko kematian sebesar 49% dibandingkan dengan kemoterapi. Pertemuan ini juga akan membahas pembaruan tentang conjugate antibodi-obat (ADC), biomarker, dan perawatan kanker lainnya yang dapat mengarahkan pengobatan lebih efektif.
ASCO GU 2025 di San Francisco akan berlangsung dari 13 hingga 15 Februari, dengan fokus harian yang berbeda: kanker prostat pada hari Kamis, kanker kandung kemih dan urothelial pada hari Jumat, serta kanker ginjal, penis, dan testis pada hari Sabtu. Pembicara utama hari Kamis, William L. Dahut, MD dari American Cancer Society, akan menyoroti pentingnya kesetaraan dalam akses percobaan klinis.
Pada hari Jumat, hasil OS positif dari uji EV-302 (NCT04223856) yang menunjukkan kelangsungan hidup lebih baik pasien yang diobati dengan enfortumab vedotin dan pembrolizumab akan dipresentasikan oleh Thomas Powles, MD, PhD. Kombinasi ini telah menerima persetujuan dipercepat pada April 2023 berkat kelangkaan cisplatin. Hasil menunjukkan mediana OS 33,8 bulan untuk kombinasi, dibandingkan 15,9 bulan untuk kemoterapi.
Seminar tentang ADC akan membahas penggunaan HER2 ADC di kanker kandung kemih dan tantangan terkait dosis. Selain terapi, kemajuan biomarker dan pemantauan penyakit juga menjadi fokus utama, dengan sesi tentang penggunaan DNA tumor sirkulasi pada semua tahap manajemen penyakit dijadwalkan. Penelitian tentang disparitas dalam perawatan kanker juga menjadi perhatian dengan 22 abstrak fokus pada tema ini.
Sesi oral pada hari Sabtu akan mengupas berbagai topik, termasuk disparitas ras dan etnis dalam keputusan perawatan kanker, serta jenis perawatan berbiaya rendah di tengah pandemi COVID-19. Ini menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk menangani isu-isu ketidakadilan dan ketidaksetaraan dalam perawatan kanker.
Simposium ASCO GU 2025 mencakup banyak pembaruan penting untuk kanker kandung kemih, termasuk keberhasilan kombinasi enfortumab vedotin dan pembrolizumab. Perhatian terhadap biomarker dan disparitas dalam perawatan kanker juga mendapatkan sorotan di acara tersebut. Hasil dari penelitian ini menekankan pentingnya inovasi dalam pengobatan kanker dan akses yang setara bagi semua pasien.
Sumber Asli: www.ajmc.com