Uji MPS2 berbasis urine menunjukkan sensitivitas tinggi untuk kanker prostat GG ≥2 dan dapat mengurangi biopsi tidak perlu. Dalam penelitian, hingga 42% biopsi dapat dihindari dengan penggunaan MPS2. Ini juga meningkatkan akurasi dalam kasus biopsi ulang, memberikan alternatif yang lebih baik dibandingkan metode tradisional.
Uji MyProstateScore 2.0 (MPS2) berbasis urine menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap kanker prostat kelompok derajat (GG) ≥2 dan dapat mengurangi proporsi biopsi yang tidak perlu. Penelitian ini, dipublikasikan di The Journal of Urology, melibatkan pengujian urine tangkapan pertama sebelum biopsi untuk menentukan kehadiran kanker. Model MPS2 dibandingkan dengan kadar PSA dan kalkulator risiko Prostate Cancer Prevention Trial (PCPTrc).
Dalam studi ini, melibatkan 266 pria dengan median kadar PSA 6,6 ng/mL, ditemukan bahwa 39% dari mereka terdiagnosis dengan GG ≥2. Hasil menunjukkan bahwa model MPS2 memiliki area di bawah kurva (AUC) yang lebih baik dibandingkan PSA dan PCPTrc. Penggunaan MPS2 bisa menghindari 36-42% biopsi yang tidak perlu, jauh lebih tinggi dibandingkan 13% dengan PCPTrc.
MPS2 juga dapat menghindari 44-53% biopsi ulang pada pasien dengan biopsi negatif sebelumnya, sementara PCPTrc hanya 2,6%. “MPS2 tampaknya menyediakan opsi pengujian yang nyaman, serbaguna, dan sangat akurat untuk menentukan kebutuhan MRI atau biopsi pada pasien dengan kadar PSA tinggi,” kata para penulis.
Uji MyProstateScore 2.0 menunjukkan potensi besar dalam mengurangi jumlah biopsi yang tidak perlu dan meningkatkan akurasi dalam mendeteksi kanker prostat. Ini menawarkan solusi yang lebih efektif dibandingkan metode sebelumnya, mendorong praktik medis untuk lebih banyak mengadopsinya dalam pemeriksaan prostat.
Sumber Asli: www.mcknightsseniorliving.com