Inhibitor checkpoint imun (ICI) menunjukkan efektivitas dalam mengurangi actinic keratoses (AKs) di antara 23 pasien. Pengurangan jumlah AKs terjadi dari 47,2 menjadi 14,3 dalam 12 bulan. Insidens karsinoma keratinosit juga menurun secara signifikan. Studi ini mendukung potensi ICI dalam mitigasi ‘field cancerization’ pada populasi berisiko tinggi.
Studi prospektif ini melibatkan 23 peserta yang memperoleh imunoterapi inhibitor checkpoint (ICI) untuk berbagai jenis kanker di Australia antara April 2022 dan November 2023. Rata-rata usia peserta adalah 69,7 tahun, dengan 26,1% adalah wanita. Regimen ICI terbanyak adalah kombinasi nivolumab dan ipilimumab (34,8%), diikuti nivolumab monoterapi (26,1%) dan monoterapi cemiplimab (21,7%) atau pembrolizumab (17,4%). Lebih dari setengah pasien adalah penderita kanker kulit, termasuk melanoma dan karsinoma sel skuamosa kulit.
Imunoterapi dengan ICI menunjukkan pengurangan signifikan dalam jumlah actinic keratoses (AKs) pada pasien, serta penurunan insiden karsinoma keratinosit. Hasil ini menunjukkan potensi ICI dalam mengatasi risiko kanker kulit pada populasi berisiko tinggi. Meskipun terdapat beberapa keterbatasan dalam studi ini, temuan ini menjanjikan untuk pengobatan kanker kulit dan pencegahan.
Sumber Asli: www.medscape.com