Steve Jackson, profesor di Cambridge, menciptakan obat kanker olaparib yang telah membantu lebih dari 140,000 pasien. Kisah Jackie menunjukkan dampak positif dari olaparib dalam mengobati kanker payudara. Jackson percaya bahwa penelitian sinergis dan inovasi akan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan kanker.
Professor Sir Steve Jackson telah melakukan penelitian selama 35 tahun di Cambridge yang berfokus pada perbaikan DNA. Penelitian ini menghasilkan obat kanker bernama olaparib, yang telah membantu lebih dari 140,000 pasien. Setelah menyadari bahwa menghentikan mekanisme perbaikan DNA pada sel kanker dapat menyebabkan kematian sel, timnya mengembangkan olaparib yang menjadi solusi untuk pasien dengan mutasi gen BRCA1 dan BRCA2.
Jackie van Bochoven, salah satu pasien, didiagnosis kanker payudara BRCA1 dan berpartisipasi dalam uji coba yang melibatkan olaparib. Dia merasa beruntung terlibat dalam penelitian ini karena obat tersebut terbukti sangat efektif, hingga dia kembali menjalani kehidupan normal.
Steve merasa terhormat ketika bertemu dengan pasien yang hidupnya tersentuh oleh penelitian yang dilakukannya. Dia menyatakan bahwa pengembangan olaparib adalah hasil paling bermakna dari kariernya, mencerminkan kemajuan ilmu pengetahuan dalam mengobati kanker.
Pengalaman Steve dimulai dengan ide yang dianggap kontraintuitif; namun, dukungan dari sesama ilmuwan dan investor memungkinkan penelitian ini berkembang. KuDOS, perusahaan yang didirikannya, akhirnya diakuisisi oleh AstraZeneca pada 2006. Olaparib kini ada di banyak negara dan digunakan untuk berbagai jenis kanker.
Saat ini, Stewart berfokus pada potensi diagnosis awal dan pencegahan kanker. Dia mendorong peneliti baru untuk mengambil risiko yang diperhitungkan dan terus bersikap curious untuk mendorong kemajuan riset.
Penelitian Steve Jackson pada perbaikan DNA telah menghasilkan olaparib, obat yang menyelamatkan banyak nyawa. Kisah Jackie menunjukkan dampak positif dari penelitian ini, memberikan harapan bagi pasien kanker. Riset dan kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam mengembangkan solusi kanker yang inovatif. Pengalaman ini juga mendorong visioner baru untuk fokus pada diagnosis dini dan perawatan preventif di masa depan.
Sumber Asli: www.cam.ac.uk