Risiko Penyakit Jantung Akibat Pengobatan Kanker

Riset menemukan bahwa beberapa terapi kanker dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Obat yang disebut inhibitor checkpoint imun memicu peradangan di jantung dan arteri. Hubungan antara terapi ini dan efek samping kardiovaskular lebih jelas setelah penelitian menunjukkan bahwa diabetes memperburuk masalah ini.

Penelitian baru mengidentifikasi mekanisme potensial efek samping obat kanker yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Terapi kanker yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang tumor dapat membuat pasien lebih rentan terhadap serangan jantung dan stroke. Penelitian menunjukkan bahwa pengobatan ini mengganggu regulasi imun di pembuluh darah terbesar jantung, meningkatkan peradangan yang berbahaya.

Disebut “inhibitor checkpoint imun”, obat-obatan ini memblokir molekul di permukaan sel yang berfungsi sebagai “rem” pada aktivitas imun. Meskipun membantu membunuh sel tumor, terapi ini dapat memicu peradangan dalam organ seperti jantung, otak, dan lambung. Sekitar 10% pasien dengan atherosclerosis mengalami serangan jantung setelah pengobatan kanker.

Dalam studi ini, peneliti menganalisis interaksi inhibitor checkpoint dengan sel-sel imun dalam plak arteri. Mereka menemukan bahwa checkpoint imun yang menjadi target terapi kanker juga ada pada sel-sel imun di arteri, menjelaskan hubungan antara penggunaan inhibitor dan kejadian kardiovaskular.

Riset ini memperlihatkan bahwa diabetes, yang merupakan faktor risiko untuk kanker dan penyakit jantung, dapat memperburuk efek negatif dari inhibitor checkpoint. Pada pasien diabetes, terdapat komunikasi yang lebih rendah antara checkpoint imun, yang dapat meningkatkan peradangan. Penelitian pada hewan juga menunjukkan diet rendah lemak yang biasa digunakan untuk mengurangi plak arteri tidak dapat bekerja efektif pada pasien kanker yang menerima terapi ini.

“Temuan kami menyoroti interaksi antara kanker, diabetes, dan penyakit jantung, yang menunjukkan pentingnya mempertimbangkan dampak pengobatan terhadap semua kondisi ini,” kata Dr. Kathryn J. Moore. Peneliti menekankan perlunya membahas perilaku checkpoint dalam pasien kanker pada studi mendatang.

Penelitian menunjukkan bahwa terapi kanker dapat meningkatkan risiko penyakit jantung akibat peradangan yang dipicu oleh inhibitor checkpoint imun. Keterkaitan antara kanker, diabetes, dan penyakit jantung perlu diperhatikan dalam upaya memberikan pengobatan yang aman. Pemahaman yang lebih baik tentang interaksi ini dapat mengarah pada strategi baru untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan yang tidak diinginkan akibat pengobatan kanker.

Sumber Asli: www.technologynetworks.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *