Studi menunjukkan bahwa skrining kanker payudara dengan AI meningkatkan deteksi kanker relevan dibandingkan metode standar. Dengan 53.043 peserta, AI mendeteksi lebih banyak kanker (338 vs 262) dan berkurangnya beban kerja pembacaan hingga 44,2%. Rasio nilai prediktif positif untuk panggilan ulang juga lebih baik di kelompok AI.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan deteksi awal kanker payudara yang relevan secara klinis. Penelitian ini dilakukan oleh Veronica Hernström, M.D., dari Universitas Lund di Swedia, yang melibatkan wanita dari program skrining nasional di empat lokasi berbeda. Peserta dibagi menjadi dua kelompok: satu dengan skrining disupport oleh AI dan satu menggunakan metode skrining standar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 53.043 peserta yang menggunakan skrining berbasis AI, terdeteksi 338 kanker dan 1.110 panggilan ulang, sementara dari 52.872 peserta dengan skrining standar, terdeteksi 262 kanker dan 1.027 panggilan ulang. Tingkat deteksi kanker dalam kelompok intervensi adalah 6,4 per 1.000 peserta, lebih tinggi dibandingkan dengan 5,0 dalam kelompok kontrol.
Skrining dengan AI juga meningkatkan deteksi kanker invasif dan kanker in situ secara signifikan. Misalnya, kanker invasif terdeteksi sebanyak 270 dalam kelompok intervensi, sementara di kelompok kontrol hanya 217. Lebih dari setengah dari peningkatan deteksi adalah kanker in situ berukuran tinggi. Rasio nilai prediktif positif untuk panggilan ulang dalam kelompok intervensi juga lebih tinggi, yaitu 1,19.
Ketika dibandingkan dengan metode standar, penggunaan AI tidak mempengaruhi tingkat panggilan ulang, hasil positif palsu, atau rapat konsensus, dan bahkan mengurangi beban kerja pembacaan skrining hampir setengahnya, mencapai 44,2%. Penelitian ini menunjukkan potensi AI untuk memperbaiki hasil deteksi kanker payudara.
Skrining kanker payudara yang didukung oleh AI terbukti lebih efektif dalam mendeteksi kanker invasif dan kanker in situ dibandingkan metode standar. Ini menunjukkan bahwa AI dapat mengurangi beban kerja dokter dan meningkatkan hasil skrining tanpa menambah tingkat panggilan ulang atau hasil positif palsu. Hasil ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan deteksi dini kanker payudara.
Sumber Asli: www.healthday.com