Pelaksanaan ACA telah dilaporkan meningkatkan akses perawatan kanker, dengan fokus pada pasien kurang terlayani. Riset menunjukkan peningkatan akses terhadap perawatan yang sesuai pedoman dan layanan bedah. Meski kemajuan ada, ketidaksetaraan dalam akses masih harus ditangani.
Penerapan Affordable Care Act (ACA) telah berkontribusi dalam meningkatkan akses perawatan kanker. Penelitian terbaru yang dipresentasikan oleh Sriya Kudaravalli dari Universitas Pittsburgh menemukan bahwa ekspansi cakupan asuransi ACA berdampak positif pada perawatan kanker yang sesuai pedoman, khususnya untuk pasien dari kelompok kurang terlayani. Data menunjukkan bahwa setelah implementasi ACA, akses terhadap perawatan kanker meningkat di berbagai latar belakang sosial ekonomi.
Kudaravalli mengamati bahwa akses asuransi sangat penting untuk mendapatkan perawatan kanker yang sesuai pedoman, yang berhubungan dengan hasil positif bagi pasien. ACA mulai menawarkan cakupan asuransi pada Januari 2014, dan berdasarkan laporan dari HHS, jumlah orang tidak memiliki asuransi di AS menurun dari 14,4% menjadi 7,7% sejak tahun 2013 hingga kuartal ketiga 2023.
Penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penerimaan perawatan kanker yang sesuai pedoman setelah ACA diterapkan, terutama untuk pasien non-Kaukasia, di daerah pedesaan, dan mereka yang tinggal di lingkungan dengan indeks kemiskinan tinggi. Kudaravalli menyatakan bahwa perubahan ini disebabkan oleh kombinasi ekspansi Marketplace dan Medicaid serta layanan pendukung selama perawatan.
Studi lain menunjukkan bahwa akses terhadap tindakan bedah untuk kanker paru, prostat, dan kolorektal meningkat di rumah sakit yang diakreditasi oleh lembaga terkemuka. Dalam penelitian itu, pasien yang menjalani operasi kanker di pusat kanker mengalami peningkatan akses signifikan, terutama di area perkotaan.
ACA juga berkontribusi dalam mengurangi waktu tunggu untuk pemeriksaan dan perawatan kanker, terutama bagi pasien yang tidak terwakili. Penelitian di Texas menunjukkan penurunan jumlah keterlambatan bedah pada wanita dari kelompok minoritas setelah Medicaid diekspansi, yang menunjukkan pengaruh langsung terhadap hasil kesehatan.
Meski banyak kemajuan telah dicapai, masih terdapat tantangan. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa pasien masih menghadapi hambatan, seperti kesalahan penggantian biaya untuk layanan pencegahan yang seharusnya gratis. Secara keseluruhan, meskipun ACA telah memperbaiki akses dan kualitas perawatan kanker, ketidaksetaraan dalam akses perawatan masih ada.
Secara keseluruhan, ACA telah meningkatkan akses ke perawatan kanker di AS, terutama untuk kelompok yang kurang terlayani. Peningkatan dalam penerimaan perawatan kanker yang sesuai pedoman dan akses terhadap layanan bedah menunjukkan dampak positif dari kebijakan tersebut. Namun, tantangan tetap ada, dan perlu perhatian lebih lanjut untuk mengatasi kesenjangan yang masih terjadi.
Sumber Asli: www.aacr.org