Pfizer Terus Maju di Onkologi dengan Adcetris untuk Non-Hodgkin Lymphoma

Pfizer mendapatkan persetujuan baru untuk Adcetris sebagai terapi untuk non-Hodgkin lymphoma, menggabungkannya dengan lenalidomide dan rituximab. Obat ini menawarkan pilihan bagi pasien yang tidak bisa menjalani transplantasi. Pfizer juga melaporkan kemajuan dalam penelitian untuk obat-obat onkologi lainnya, termasuk mevrometostat dan Braftovi.

Pfizer terus menunjukkan kemajuan dalam onkologi setelah mendapatkan persetujuan perluasan label untuk Adcetris, terapi baru untuk non-Hodgkin lymphoma. Obat ini kini disetujui untuk penggunaan bersama lenalidomide dan rituximab pada pasien tertentu setelah dua lini terapi sistemik. Kualifikasi mencakup pasien yang tidak dapat menjalani transplantasi sel punca atau terapi CAR T.

Roger Dansey, Chief Oncology Officer Pfizer, menyatakan bahwa lebih dari 3.500 pasien di AS mengalami kekambuhan setelah dua lini pengobatan untuk bentuk agresif lymphoma ini setiap tahun. Perluasan ini menegaskan Adcetris sebagai standar perawatan yang telah terbukti meningkatkan kelangsungan hidup untuk beberapa jenis lymphoma dan memberikan alternatif terhadap terapi CAR T.

Keefektifan dan keamanan Adcetris dalam DLBCL terungkap melalui studi ECHELON-3, yang menunjukkan bahwa kombinasi Adcetris dengan lenalidomide dan rituximab mengurangi risiko kematian sebesar 37%. Perluasan label ini membawa total indikasi Adcetris menjadi delapan, mencakup berbagai type lymphoma lainnya.

Dalam perkembangan lainnya, Pfizer juga meraih kemajuan dengan investigasi obatnya, mevrometostat, yang menunjukkan potensi untuk mengurangi laju perkembangan penyakit pada kanker prostat metastatik. Selain itu, Braftovi menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup dalam studi colorectal cancer, dan sasanlimab menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pasien kanker kandung kemih non-muscle invasive ketika dipadukan dengan BCG.

Pfizer semakin memperkuat posisinya di bidang onkologi dengan perluasan label untuk Adcetris pada non-Hodgkin lymphoma. Sertifikasi ini memberikan alternatif baru bagi pasien yang tidak memenuhi syarat untuk terapi CAR T. Selain itu, data positif dari percobaan klinis obat lain memperlihatkan potensi keberhasilan Pfizer dalam mengembangkan terapi kanker yang efektif.

Sumber Asli: www.biospace.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *