Prevent Cancer Foundation telah memberikan $1 juta untuk sepuluh ilmuwan dalam penelitian kanker dari berbagai bidang, termasuk AI dan pemulihan kesehatan. Tiap ilmuwan memperoleh $100.000 untuk proyek dua tahun dalam deteksi biomer, skrining mampu dongkrak deteksi dini, serta penanggulangan ketimpangan kesehatan. Proyek ini ditujukan untuk mengurangi angka kematian karena kanker secara signifikan.
Prevent Cancer Foundation telah memberikan dana penelitian sebesar $1 juta untuk sepuluh ilmuwan yang mengembangkan pendekatan inovatif dalam pencegahan kanker. Setiap ilmuwan menerima $100.000 untuk proyek selama dua tahun, dengan fokus pada berbagai jenis kanker seperti kanker otak, payudara, serviks, dan paru-paru. Proyek-proyek ini dimungkinkan melalui sumbangan para pendukung yayasan. Beberapa proyek menarik meliputi deteksi biomarker untuk kanker mulut, alat diagnosa karsinoma serviks non-invasif, dan pengembangan teknologi AI untuk meningkatkan deteksi kanker paru-paru. Tiga proyek menonjol dari para penerima dana antara lain: 1) Tamar Berger, yang mencari biomarker genetik untuk mencegah kanker mulut pada pasien Fanconi anemia, dan 2) Eric Brouzes, yang bekerja pada alat uji portabel untuk deteksi dini kanker serviks. 3) Jim Hu mengevaluasi kualitas informasi online tentang skrining kanker prostat untuk memberdayakan pasien menjangkau sumber informasi yang lebih baik. Selain itu, proyek lain juga menguji perbedaan rasial dalam skrining mamografi pasca rekomendasi 2024 USPSTF.
Prevent Cancer Foundation berkomitmen untuk meningkatkan pencegahan dan deteksi dini kanker melalui dana penelitian. Hingga tahun 2035, yayasan ini menargetkan pengurangan kematian akibat kanker sebesar 40% dengan investasi dalam teknologi inovatif. Melalui dukungan donor, penelitian ini diharapkan dapat mengarah pada pengembangan alat yang lebih baik untuk deteksi kanker dan perbaikan layanan kesehatan yang lebih merata.
Sumber Asli: www.manilatimes.net