Sinyal Paru-Paru Pasien Kanker Dapat Menyebabkan Pembekuan Darah

Sinyal dari paru-paru pasien kanker bisa memicu pembekuan darah, menyusul studi yang mengungkap pembekuan sebagai penyebab kematian kedua pada pasien kanker. Temuan ini menjelaskan bahwa tumor melepaskan kemokin CXCL13 yang merangsang pembekuan darah dengan menggandeng trombosit. Penelitian ini membuka jalan untuk pengembangan pendekatan baru dalam mencegah dan mengobati risiko trombosis pada pasien kanker.

Penelitian multicenter prakelinis menunjukkan bahwa sinyal dari paru-paru pasien kanker dapat menyebabkan pembekuan darah, bukan dari organ lain seperti yang selama ini diperkirakan. Pembekuan darah merupakan penyebab kematian kedua pada pasien kanker dengan penyakit lanjut. Meskipun pembekuan darah biasanya terbentuk untuk menghentikan pendarahan, pasien kanker dapat mengalaminya meskipun tanpa cedera, sehingga menghambat aliran darah ke organ.

Tim peneliti menemukan bahwa tumor kanker melepaskan kemokin yang beredar ke paru-paru, dimana sel makrofag melepaskan vesikel kecil yang kemudian melekat pada trombosit untuk membentuk gumpalan yang mematikan. “Berdasarkan studi pascamorte, hingga 60% pasien kanker meninggal karena bekuan darah,” kata penulis utama, Serena Lucotti, PhD, MSc. Hal ini menjadi perhatian karena meskipun ada obat untuk mencegah pembekuan, penggunaannya tidak bisa sembarangan.

Dalam serangkaian eksperimen pada tikus dan jaringan manusia, peneliti menemukan bahwa tumor yang berbeda melepaskan jumlah kemokin CXCL13 yang bervariasi. Kanker payudara dan melanoma melepaskan CXCL13 dalam jumlah sedikit, namun penyebarannya ke paru-paru dapat memicu pembekuan jika terkonsentrasi. Sebaliknya, kanker pankreas melepaskan CXCL13 dalam jumlah tinggi ke aliran darah yang dapat mempengaruhi makrofag di paru-paru.

Riset lebih lanjut menunjukkan bahwa makrofag interstitial paru-paru yang terpengaruh oleh CXCL13 memproduksi vesikel yang mengandung molekul adhesi, integrin beta2, yang dapat menempel pada trombosit, mendorong pembekuan. Tikus yang diobati dengan antibodi penghambat interaksi integrin beta2-trombosit tidak mengalami efek samping dan menunjukkan pengurangan signifikan dalam pembekuan serta metastasis kanker.

“Penting untuk mengembangkan antibodi manusia yang dapat menghambat interaksi ini dan mengidentifikasi biomarker risiko pembekuan,” ungkap Lucotti. Peneliti juga menganalisis sampel darah pasien kanker pankreas untuk membedakan antara pasien risiko rendah dan tinggi berdasarkan kadar integrin beta2 pada vesikel ekstraseluler.

Penelitian ini membuka jalan untuk uji diagnostik dan terapi yang lebih aman yang dapat mencegah pembekuan darah dengan menargetkan penyebabnya. “Temuan ini mengubah pemahaman kita tentang bagaimana trombosis berkembang pada pasien kanker,” kata Dr. Lyden, salah satu peneliti utama.

Dr. Diane Simeone dan Dr. Jacqueline F. Bromberg, penulis senior lainnya, menyatakan, “Studi ini membantu mengungkap penyebab pembekuan pada pasien kanker dan potensi pengembangan tes serta terapeutik untuk pasien berisiko tinggi.”

Studi ini menggambarkan betapa pentingnya pemahaman baru mengenai pembekuan darah pada pasien kanker. Dengan menyoroti peran paru-paru dalam pembekuan, penelitian ini berpotensi membawa pengembangan metode diagnostik dan terapi yang lebih aman. Penelitian ini juga menekankan perlunya perhatian pada faktor-faktor sistemik yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada pasien kanker.

Sumber Asli: www.pharmacypracticenews.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *