Studi dari Swedia menunjukkan bahwa penggunaan AI dalam skrining kanker payudara meningkatkan deteksi kanker lebih awal dan mengurangi beban kerja radiolog. Hal ini dapat membantu India, yang memiliki tinggi angka kanker payudara dan kekurangan radiolog terlatih. Namun, tantangan dalam mengembangkan dataset lokal dan memahami pola kanker tetap ada.
Sebuah studi terkendali acak dari Swedia yang dipublikasikan dalam Lancet menunjukkan bahwa pemanfaatan AI dalam pemeriksaan kanker payudara dapat meningkatkan deteksi dini, termasuk untuk jenis yang agresif. Dalam penelitian ini, lebih dari 100.000 wanita disaring menggunakan AI, meningkatkan deteksi kasus kanker menjadi 6,4 per 1.000 wanita dibandingkan 5 per 1.000 menggunakan metode standar. Metode ini juga mengurangi jumlah positif palsu dan beban kerja radiolog sebesar 44,2%.
Keberhasilan ini sangat penting mengingat tingginya angka kejadian kanker payudara di India, yang mencapai 26,6% dari total kasus kanker pada perempuan. Hal ini diperparah oleh kurangnya radiolog terlatih di banyak wilayah. Dengan menangani kesalahan manusia dan meningkatkan keseragaman diagnosis, AI dapat membantu menyelesaikan tantangan di sistem kesehatan India, seperti yang dikemukakan oleh Dr. Abhishek Shankar dari AIIMS-Delhi.
Namun, tantangan tetap ada, termasuk kebutuhan untuk mengembangkan dataset India yang relevan, mengingat pola kanker payudara di India berbeda dari negara Barat. Sekitar 98.000 wanita di India meninggal setiap tahun karena kanker payudara, dan mereka cenderung terdiagnosis lebih awal dibandingkan dengan wanita Barat.
Di India, implantasi teknologi baru seperti Thermalytix juga sedang dilakukan. Alat ini menggunakan analisis variasi suhu sebagai pengganti mamografi yang mahal dan sulit diakses. Dalam sebuah uji coba, Thermalytix berhasil mengidentifikasi 460 wanita sebagai berisiko tinggi, di mana 27 wanita secara resmi didiagnosis dengan kanker.
Studi terbaru menunjukkan bahwa AI dapat membantu mempercepat deteksi kanker payudara dan mengurangi beban kerja radiolog. Ini penting untuk negara seperti India yang menghadapi angka kanker payudara yang tinggi dan kekurangan tenaga medis terlatih. Meski ada tantangan dalam pengembangan teknologi dan pemahaman pola kanker yang berbeda, AI menawarkan harapan untuk perbaikan sistem kesehatan di India.
Sumber Asli: indianexpress.com