PAC-MANN, tes darah baru, dapat mendeteksi kanker pankreas lebih awal dengan 90% akurasi. Ini menawarkan harapan bagi pasien untuk diagnosis sebelum terlambat, tanpa memerlukan peralatan canggih. Saat ini sedang diuji lebih lanjut untuk digunakan dalam skrining rutin.
Sebuah tes darah baru bernama PAC-MANN dapat mendeteksi kanker pankreas lebih awal, menurut penelitian yang dipublikasikan pada 12 Februari di Science Translational Medicine. Dengan hanya satu tetes darah, PAC-MANN dapat menunjukkan tanda-tanda kanker, memberikan harapan untuk diagnosis lebih cepat sebelum penyakit mencapai tahap lanjut. Peneliti Jared Fischer menekankan pentingnya deteksi dini karena kanker pankreas sering kali sulit didiagnosis.
Kanker pankreas jarang tetapi sangat mematikan, dengan lebih dari 50.000 kematian di AS pada 2024. Seringkali, pasien didiagnosis pada tahap terakhir karena tidak ada gejala yang jelas. Tim peneliti, termasuk insinyur biomedis Jose Montoya Mira, menyadari perlunya alat deteksi yang lebih baik dibandingkan dengan biopsi dan prosedur pencitraan yang ada saat ini.
PAC-MANN berfungsi dengan mendeteksi protein protease yang dapat memecah jaringan penghubung di sekitar tumor. Sensor ini, yang terdiri dari manik-manik magnetik yang terhubung dengan molekul fluoresen, akan memancarkan cahaya jika ada protease yang terlibat. Uji coba awal pada 178 sampel darah menunjukkan akurasi 90% dalam mengidentifikasi kanker.
Saat ini, tim peneliti sedang memperluas penelitian dengan sampel yang lebih besar dan merencanakan uji klinis. Mereka membayangkan PAC-MANN dapat digunakan dalam skrining rutin di klinik tanpa memerlukan peralatan canggih, sehingga dapat membantu populasi yang kurang terlayani.
Tes PAC-MANN menawarkan harapan baru untuk deteksi dini kanker pankreas, penyakit yang sering terlambat didiagnosis. Dengan akurasi 90% dalam pengujian awal dan potensi untuk skrining rutin, teknologi ini bisa menjadi langkah maju yang penting dalam pengobatan kanker pankreas.
Sumber Asli: www.sciencenews.org