Kanker kolon pada orang muda meningkat, dengan studi menunjukkan manfaat yogurt dalam melindungi terhadap kanker kolon proksimal. Dengan menganalisis data 150.000 orang, ditemukan bahwa dua porsi yogurt per minggu dapat mengurangi risiko kanker ini. Studi ini mendukung pentingnya diet dan mikrobioma usus dalam kesehatan pencernaan.
Kanker kolon pada orang muda semakin meningkat. Studi baru yang dipimpin oleh peneliti Mass General Brigham menunjukkan bahwa yogurt mungkin memiliki manfaat perlindungan terhadap jenis kanker kolon agresif tertentu. Peneliti menganalisis data dari lebih dari 150.000 orang mengenai faktor gaya hidup dan hasil penyakit, termasuk konsumsi yogurt dan produk susu lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi dua atau lebih porsi yogurt per minggu memiliki tingkat kanker kolon proksimal yang lebih rendah. Kanker kolon proksimal ini lebih umum terjadi di sisi kanan kolon dan memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan kanker distal.
“Yogurt dan produk susu fermentasi lainnya telah lama dipercaya bermanfaat bagi kesehatan pencernaan,” kata Dr. Tomotaka Ugai dari Harvard T.H. Chan School of Public Health. “Temuan kami menunjukkan bahwa efek perlindungan ini mungkin spesifik untuk tumor positif Bifidobacterium.”
Kanker kolorektal merupakan penyebab ketiga kematian terkait kanker di pria dan keempat di wanita, dengan perkiraan hampir 53.000 kematian pada 2025. Meskipun tingkat kematian dari kanker kolorektal menurun pada orang dewasa yang lebih tua, angka ini meningkat sekitar 1% per tahun pada orang di bawah 55 tahun.
Studi ini menambah bukti bahwa hubungan antara diet, mikrobioma usus, dan risiko kanker kolorektal menjadi semakin jelas. Dr. Andrew T. Chan menekankan pentingnya penelitian untuk memahami lebih dalam faktor-faktor ini pada risiko kanker kolorektal di kalangan orang muda.
Yogurt mungkin memiliki potensi untuk melindungi terhadap kanker kolon, terutama bagi orang yang menemukan kanker proksimal. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya diet dalam kesehatan usus dan kebutuhan untuk mengkaji lebih lanjut bagaimana faktor diet dapat memengaruhi risiko kanker kolorektal pada generasi muda. Dengan survei lebih dari 150.000 responden, hasil ini menambah pemahaman tentang peran mikrobioma usus dalam kesehatan.
Sumber Asli: www.usatoday.com