Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi yogurt jangka panjang dapat menurunkan risiko kanker kolorektal tertentu yang mengandung *Bifidobacterium*, terutama di kolon proksimal. Meskipun tidak terkait dengan pengurangan risiko secara umum, yogurt mungkin berfungsi melalui peningkatan kesehatan usus. Penelitian ini mengkaji data dari lebih dari 130.000 peserta dan menunjukkan hasil promising, tetapi membutuhkan studi lebih lanjut.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Gut Microbes menunjukkan bahwa konsumsi yogurt jangka panjang mungkin berhubungan dengan penurunan risiko jenis kanker kolorektal tertentu, khususnya pada tumor yang mengandung bakteri Bifidobacterium. Meskipun konsumsi yogurt tidak menurunkan risiko kanker kolorektal secara keseluruhan, ada hubungan positif antara yogurt dan risiko kanker yang memiliki Bifidobacterium, yang lebih terlihat pada kanker di bagian kolon proksimal.
Yogurt yang kaya akan probiotik, seperti Bifidobacterium, dapat meningkatkan kesehatan usus. Penelitian ini mengkaji data dari lebih dari 130.000 peserta dalam dua studi kohort besar di AS. Partisipan diminta melaporkan konsumsi yogurt dan kanker kolorektal mereka di-track melalui rekam medis dan sampel jaringan tumor, menentukan apakah tumor positif atau negatif terhadap Bifidobacterium.
Hasil menunjukkan bahwa sekitar 31% kasus kanker kolorektal adalah positif Bifidobacterium. Meskipun konsumsi yogurt tidak terkait dengan pengurangan risiko kanker kolorektal secara keseluruhan, mereka yang mengonsumsinya setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko 50% lebih rendah untuk kanker kolorektal positif Bifidobacterium dibandingkan yang jarang mengkonsumsi.
Namun, penelitian ini memiliki batasan, seperti pengukuran konsumsi yogurt yang didasarkan pada laporan diri. Penelitian ini juga tidak mengukur spesies probiotik lain dalam yogurt. Meskipun hasilnya menjanjikan, dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi hasil ini dan memahami interaksi kompleks antara yogurt dan mikrobiota usus dalam pengembangan kanker.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun konsumsi yogurt tidak mengurangi risiko kanker kolorektal secara umum, ada kemungkinan dampak selektif pada kanker tertentu, terutama yang positif *Bifidobacterium* di kolon proksimal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme hubungan antara konsumsi yogurt dan risiko kanker serta untuk validasi pada populasi yang lebih luas.
Sumber Asli: www.news-medical.net