Optimasi Masa Depan Skrining Serviks di Inggris

Komite Skrining Nasional Inggris merekomendasikan perpanjangan interval skrining HPV menjadi lima tahun untuk usia 25-49 tahun. Pengambilan sampel mandiri telah dicoba dengan hasil positif dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta. Studi lebih lanjut mengenai efektivitas pengambilan sampel urine dan inovasi baru seperti Papcup sedang berlangsung, dengan fokus pada peningkatan akses dan partisipasi menyeluruh.

Komite Skrining Nasional Inggris (UK NSC) merekomendasikan perpanjangan interval skrining dari tiga menjadi lima tahun untuk individu berusia 25-49 tahun yang menguji negatif HPV. Skotlandia dan Wales telah mengikuti perubahan ini dan diharapkan negara lain akan menyusul. Untuk menerima perubahan, penting untuk memberikan informasi yang jelas mengenai alasan perubahan tersebut.

Pengambilan sampel mandiri memungkinkan individu melakukan tes swab vagina atau urine secara mandiri di rumah atau klinik. Ini belum menjadi bagian rutin dari program skrining serviks di Inggris, meskipun studi menunjukkan bahwa ini bisa membantu meningkatkan partisipasi bagi mereka yang tidak hadir dalam skrining. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami kelayakan dan efektivitasnya.

Beberapa studi penting mengenai pengambilan sampel mandiri telah dilakukan, termasuk uji coba YouScreen yang menunjukkan 82,6% peserta merasa percaya diri dengan pengambilan sampel mandiri. Penelitian HPValidate membandingkan efektivitas sampel yang diambil sendiri dengan yang diambil oleh petugas. Hasil awal menunjukkan sensitivitas yang tinggi untuk kanker serviks meski sedikit lebih rendah dibandingkan sampel yang diambil oleh profesional.

Skrining berbasis urine dapat meningkatkan partisipasi dengan mengurangi hambatan akses, ketakutan, dan rasa malu. Studi ACES Colposcopy menunjukkan bahwa urine yang dikumpulkan dapat mendeteksi tinggi CIN2+ secara efektif. Penelitian lebih lanjut akan mengevaluasi kinerja pengambilan sampel urine di populasi umum.

Papcup adalah tes inovatif awal yang menggunakan darah menstruasi untuk mendeteksi strain HPV berisiko tinggi dan dapat dilakukan di rumah. Meskipun penelitian masih dalam tahap awal, hasilnya menjanjikan untuk pengembangan lebih lanjut. Untuk individu yang telah mengubah identitas gender, sistem mengundang skrining harus disesuaikan untuk memastikan semua yang memenuhi syarat bisa berpartisipasi.

Pendekatan yang lebih proaktif, termasuk pendidikan yang lebih luas tentang pentingnya skrining serta kolaborasi dengan pemimpin komunitas, dapat meningkatkan partisipasi, terutama di kelompok yang kurang terlayani. Ini termasuk membuat skrining lebih mudah diakses serta menawarkan informasi di tempat kerja.

Pentingnya pengembangan dan penyebaran pengambilan sampel mandiri dalam skrining serviks dapat sangat meningkatkan partisipasi, terutama di kelompok yang kurang terlayani. Perubahan interval skrining, dukungan pendidikan, serta kolaborasi komunitas menjadi langkah penting menuju peningkatan skrining serviks di Inggris. Penelitian terus berlanjut untuk memastikan efektivitas dan aksesibilitas dari berbagai metode skrining baru ini.

Sumber Asli: www.cancerresearchuk.org

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *