Studi menunjukkan perbedaan dalam pendekatan intensifikasi pengobatan kanker prostat antara dokter akademis dan nonakademis. Hambatan yang dihadapi berbeda; dokter nonakademis lebih banyak mengalami masalah pengetahuan, sementara dokter akademis lebih fokus pada manfaat pengobatan.
Penelitian menunjukkan perbedaan dalam adopsi intensifikasi pengobatan prostat antara dokter akademis dan nonakademis. Dr. Neeraj Agarwal menjelaskan dalam analisis sub IMPLEMENT bahwa dokter nonakademis dan pemberi resep intensitas rendah cenderung melaporkan hambatan seperti kurangnya pengetahuan dan kekhawatiran terkait efek samping. Sebaliknya, dokter akademis dan pemberi resep intensitas tinggi lebih memfokuskan pada dukungan klinis dan manfaat kelangsungan hidup.
Pentingnya komunikasi antara pasien dan dokter ditekankan untuk meningkatkan adopsi pengobatan yang lebih intensif. Pasien diharapkan aktif bertanya mengenai pilihan pengobatan terbaru untuk memicu diskusi yang bermanfaat. Hal ini dapat mendorong dokter untuk mempertimbangkan opsi yang lebih baik dalam pengobatan kanker prostat.
Sumber Asli: www.curetoday.com