Peneliti telah mengembangkan tes darah PAC-MANN yang mampu mendeteksi kanker pankreas dalam 45 menit. Tes ini efisien dan murah, serta memiliki akurasi 85 persen dalam tahap awal. Kanker pankreas sering terdeteksi terlambat, namun inovasi ini memberikan harapan baru untuk meningkatkan angka harapan hidup pasien.
Peneliti telah mengembangkan tes darah inovatif yang dapat mendeteksi tanda-tanda awal kanker pankreas dalam waktu 45 menit. Tes ini efektif untuk mendiagnosis kanker bahkan sebelum munculnya gejala dan memiliki biaya kurang dari satu sen per pasien. Kanker pankreas merupakan salah satu kanker paling mematikan, dengan lebih dari 10.000 orang didiagnosis setiap tahun di Inggris, dan sekitar 9.500 di antaranya meninggal akibat penyakit ini setiap tahun.
Salah satu tantangan dalam mendeteksi kanker pankreas adalah diagnose sering dilakukan pada tahap lanjut, ketika penyakit telah menyebar. Gejala yang sering muncul termasuk mual, diare, sembelit, nyeri perut, dan jaundice, yang dapat membingungkan dengan kondisi lain. Tes darah yang ada saat ini tidak cukup akurat untuk mendeteksi kanker di tahap awal.
Tes baru ini, PAC-MANN (Protease-Activated Magnetic Nanosensor), mampu mencari protein spesifik dalam darah pasien dengan kanker pankreas tahap awal. Tes ini menunjukkan akurasi 85 persen ketika digunakan bersamaan dengan tes yang ada, dan dapat membantu memantau efektivitas pengobatan dengan menganalisis jumlah protein tersebut.
“Masalah dengan kanker pankreas adalah kita sering menangkapnya terlambat,” kata Dr. Jared Fischer, ahli kanker dari Oregon Health and Science University. “Tujuan kami dengan PAC-MANN adalah memberikan alat kepada dokter untuk mendeteksi penyakit jauh lebih awal, ketika lebih banyak pilihan pengobatan tersedia dan peluang bertahan hidup lebih baik.
Tes darah PAC-MANN yang baru ini menawarkan harapan baru dalam deteksi dini kanker pankreas yang sulit diobati. Dengan kemampuan mendeteksi kanker dalam waktu 45 menit, biayanya yang rendah, serta akurasi yang lebih tinggi, diharapkan dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup pasien. Ini merupakan langkah maju penting dalam upaya melawan salah satu jenis kanker paling berbahaya.
Sumber Asli: www.dailymail.co.uk