Dokter di New York sedang mengembangkan terapi baru untuk kanker darah melalui CAR T-cell. Terapi ini memodifikasi sel T untuk menyerang sel kanker dengan efek samping yang lebih ringan dibanding kemoterapi. Ini meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dari 10%-15% menjadi 40%.
Dokter-dokter di New York sedang mengembangkan terapi baru untuk mengobati kanker darah yang lebih lanjut. Terapi ini, yaitu terapi CAR (Chimeric Antigen Receptor) T-cell, memodifikasi sel T seseorang secara genetik untuk menyerang sel kanker. Upaya ini telah dilakukan selama beberapa dekade oleh Roswell Park Comprehensive Cancer Center di Buffalo.
Dr. Renier Brentjens, yang merupakan direktur deputi di pusat tersebut, mengembangkan terapi CAR T-cell. Ia menjelaskan bahwa terapi ini memiliki efek samping yang lebih ringan dibandingkan kemoterapi, yang tidak hanya menyerang sel kanker tetapi juga sel sehat. “It doesn’t have as many or as severe side effects that we see with chemotherapies,” ujarnya.
Efek samping umum dari terapi CAR T-cell meliputi gejala mirip flu, tekanan darah rendah, nyeri otot, dan kerusakan saraf. Dr. Brentjens mencatat bahwa tantangan utama yang dihadapinya adalah skeptisisme awal mengenai efektivitas terapi ini. Setelah terbukti sukses dengan kanker darah, ia berharap dapat menerapkan terapi ini untuk tumor kanker lainnya yang lebih umum.
Chris Vogelsang, seorang warga New York Barat, telah berjuang melawan limfoma selama 14 tahun dengan beberapa kali kambuh. Setelah kambuh, ia diberikan kesempatan untuk mencoba terapi CAR T-cell di Roswell Park. Ia lebih memilih terapi ini daripada transplantasi sel punca yang membutuhkan donor, dan merasakan efek samping yang lebih ringan dibandingkan kemoterapi sebelumnya.
Sekarang, Vogelsang kembali menjalani gaya hidup aktif dan berpartisipasi dalam olahraga seperti tenis dan golf. Terapi CAR T-cell telah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup untuk kanker darah tertentu dari awalnya 10%-15% menjadi 40%.
Dokter-dokter di New York, terutama di Roswell Park, telah berhasil mengembangkan terapi CAR T-cell yang memodifikasi sel T untuk memperbaiki pengobatan kanker darah. Terapi ini menunjukkan efek samping yang lebih ringan dibandingkan kemoterapi dan meningkatkan prognosis klien. Dengan terus melakukan penelitian, harapan untuk menerapkan terapi ini pada jenis kanker lainnya juga semakin mendekati kenyataan.
Sumber Asli: www.publicnewsservice.org