Kanker kandung kemih adalah salah satu jenis kanker paling umum, dengan 81.000 kasus baru terdiagnosis di AS pada tahun 2022. Pria lebih rentan terkena kanker ini. Gejala utama adalah darah dalam urin, dan akses ke perawatan penting untuk diagnosis dini serta pengobatan untuk meningkatkan peluang bertahan hidup.
Kanker kandung kemih adalah jenis kanker yang paling umum pada sistem reproduksi dan organ kemih di AS, dengan lebih dari 81.000 kasus baru terdiagnosis pada tahun 2022. Di antara 17.000 kematian akibat kanker ini, 71% adalah pria. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terdiagnosis kanker kandung kemih meliputi:
– Jenis Kelamin: Pria lebih rentan mengembangkan kanker ini.
– Ras: Orang kulit putih lebih umum terdiagnosis, sedangkan orang kulit hitam sering didiagnosis pada stadium lanjut dengan tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah.
– Merokok: Mengedukasi diri tentang bahaya merokok yang meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih hingga 3-4 kali lipat.
– Riwayat Keluarga dan Paparan Kimia: Riwayat keluarga kanker dan pekerjaan yang terpapar bahan kimia berbahaya juga bisa menjadi faktor risiko.
– Infeksi Kronis dan Kondisi Tertentu: Infeksi kandung kemih jangka panjang dan kondisi seperti batu kandung kemih dapat memperbesar risiko, begitu juga dengan diabetes dan obesitas.
Gejala umum kanker kandung kemih meliputi:
– Darah dalam Urin: Ini adalah gejala paling umum.
– Frekuensi Buang Air Kecil yang Menyakitkan: Perhatikan jika ada nyeri saat berkemih.
– Nyeri Abdomen Bawah: Hal ini juga bisa menjadi tanda penyakit.
– Gejala yang Meniru Infeksi Pelvis: Termasuk gejala yang mirip dengan infeksi saluran kemih.
Deteksi kanker sangat penting. Jika Anda mengalami gejala seperti darah dalam urin, segera konsultasikan dengan dokter untuk pengujian lebih lanjut. Beberapa tes yang biasa dilakukan adalah:
– Analisis Urin: Untuk memeriksa adanya darah atau infeksi.
– Cystoscopy: Menggunakan kamera kecil untuk melihat dalam kandung kemih.
– Imaging Scans: Seperti CT dan MRI untuk mendeteksi tumor.
Pengobatan kanker kandung kemih tergantung pada penyebaran kanker. Pada kanker non-invasif, prosedur bedah seringkali dilakukan untuk mengangkat tumor diikuti dengan terapi imun atau kemoterapi. Jika kanker telah menyebar ke otot kandung kemih, diperlukan operasi lebih drastis dengan kemungkinan beberapa kemoterapi sebelum operasi. Rutin melakukan pemeriksaan dengan ahli urologi penting untuk memantau kesehatan paska perawatan.
Kanker kandung kemih merupakan kondisi serius yang salah satu gejalanya adalah darah dalam urin. Risiko dapat meningkat dari faktor-faktor seperti jenis kelamin, riwayat keluarga, dan gaya hidup seperti merokok. Deteksi awal dan perawatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan hasil kesehatan. Pemantauan dan perawatan berkala pasca pengobatan juga krusial bagi pasien.
Sumber Asli: www.bronsonhealth.com