Dr. Frances Chow dan Dr. Elizabeth Ren Zhang-Velten mempresentasikan uji coba terbaru dalam tumor otak, termasuk osimertinib untuk metastasis otak dan vaksin personalisasi untuk glioblastoma. Mereka menggarisbawahi pentingnya terapi kombinasi dan pengobatan inovatif seperti aerosol, menandai kemajuan besar dalam bidang neuro-onkologi.
Dr. Frances Chow dan Dr. Elizabeth Ren Zhang-Velten membahas dinamika terkini dalam pengobatan tumor otak, termasuk terapi yang ditargetkan. Salah satu fokus utama adalah metastasis otak, di mana terapi sistemik seperti osimertinib menunjukkan hasil menjanjikan. Uji coba NRG-NB012 sedang meneliti efektivitas radioterapi stereotaktik sebelum atau sesudah operasi pada pasien dengan metastasis otak aktif.
Chow menjelaskan penggabungan imunoterapi dengan berbagai modalitas lain, seperti inhibitor checkpoint dan radioterapi, guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Dua pengobatan inovatif lainnya dalam penelitian adalah NEO100, obat aerosol yang dihirup untuk menargetkan meningioma, dan vaksin individual yang dikembangkan berdasarkan jaringan pasien sendiri.
Zhang-Velten menambahkan bahwa perawatan untuk metastasis otak telah berkembang pesat, dengan terapi sistemik baru yang dapat menembus penghalang darah-otak, menyederhanakan pengobatan. Ia menyatakan harapannya terhadap trial yang meneliti radioterapi praoperatif untuk mengurangi risiko penyakit yang menyebar pasca-operasi.
Chow juga mencatat FDA baru-baru ini menyetujui vorasidenib untuk glioma IDH-mutant, sebuah kemajuan penting setelah dua dekade tanpa terapi baru. Ia menekankan bahwa terapi baru ini efektif dan berpadu lebih baik dengan imunoterapi, memperluas kemungkinanan pengobatan untuk tumor otak.
Dalam hal terapi obat aerosol, Chow menyebutkan bahwa pengobatan yang dikembangkan di USC menunjukkan potensi untuk menembus penghalang darah-otak dan memberi dampak positif pada jenis tumor seperti glioblastoma dan meningioma yang sulit diobati. Peneliti berusaha untuk memperbaiki metode penyampaian obat untuk meningkatkan hasil bagi pasien.
Chow menggarisbawahi pentingnya vaksin personalisasi dalam glioblastoma, di mana jaringan tumor pasien digunakan untuk mengembangkan vaksin. Pendekatan ini bertujuan meningkatkan respons imun pasien terhadap tumor dengan cara yang sangat kolaboratif, melibatkan berbagai spesialis di bidang onkologi.
Uji coba terbaru dalam bidang neuro-onkologi menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengobatan tumor otak. Terapi yang ditargetkan, imunoterapi, dan metode inovatif seperti vaksin personalisasi dan obat aerosol memberikan harapan baru bagi pasien. Penelitian berlanjut dengan fokus pada pengobatan yang lebih efektif dan terarah, serta pendekatan kolaboratif di antara berbagai disiplin.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com