Hubungan Antara Autoimunitas dan Kanker

Penyakit autoimun dan kanker memiliki hubungan yang kompleks, di mana sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan kerusakan atau gagal menyerang. Penelitian mengenai Sjögren’s syndrome dan pengaruh interferon bertujuan untuk memahami mekanisme penyakit dan mendukung pengembangan terapi baru. Hasil penelitian diharapkan menghasilkan pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif untuk kedua kondisi tersebut.

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan normal sendiri, sementara pada kanker, sistem ini tidak mampu menyerang sel kanker. Terapi kanker baru yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dapat efektif, tetapi juga dapat memicu penyakit autoimun sebagai efek samping. Selain itu, penyakit autoimun kronis meningkatkan risiko transformasi sel kanker. Ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman mekanisme imunoregulasi seluler dan molekuler untuk pengembangan pencegahan dan pengobatan baru.

Sjögren’s syndrome adalah penyakit autoimun yang memengaruhi kelenjar sekresi, khususnya kelenjar air liur dan lakrimal. Gejala termasuk nyeri otot dan sendi serta kelelahan. Antibodi autoimun yang berkembang selama kehamilan dapat menyebabkan lupus neonatal, termasuk blok jantung kongenital. Penelitian dipimpin oleh Profesor Marie Wahren-Herlenius fokus pada patogenesis dan dampaknya pada janin.

Interferon adalah sitokin yang berperan penting dalam melawan patogen dan terlibat dalam penyakit autoimun serta kanker. Penelitian yang dipimpin oleh docent Alexander Espinosa memetakan gen yang diregulasi interferon dari populasi sel kekebalan, untuk memahami fungsinya pada penyakit ini. Metodenya mencakup teknik CRISPR/Cas9 dan analisis ekspresi gen, dengan tujuan menemukan target baru untuk pengobatan.

Dampak penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai penyakit autoimun dan kanker, serta pengembangan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan baru untuk mengatasi masalah ini secara efektif.

Penelitian ini menunjukkan hubungan kompleks antara autoimunitas dan kanker, menggarisbawahi pentingnya pemahaman mekanisme yang mendasari. Terapi baru yang mengaktifkan sistem kekebalan dapat bermanfaat, meski juga menimbulkan risiko. Penelitian tentang Sjögren’s syndrome dan peran interferon berupaya mengidentifikasi target pengobatan baru serta meningkatkan penanganan kedua kondisi ini.

Sumber Asli: ki.se

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *