Mongolia Terima Pengiriman Obat Kanker Anak Pertama

Mongolia menerima obat kanker anak melalui kerjasama dengan WHO dan St. Jude. Platform ini menyediakan akses berkelanjutan terhadap obat berkualitas untuk lima tahun. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup anak-anak kanker di negara berpenghasilan rendah dan menengah. 100-120 pasien baru dirawat setiap tahun di Mongolia.

Mongolia telah menerima pengiriman pertama obat kanker anak yang penting melalui kerjasama internasional dalam Platform Global Akses Obat Kanker Anak. Menggandeng St. Jude Children’s Research Hospital dan WHO, platform ini bertujuan menyediakan pasokan berkelanjutan obat berkualitas untuk anak penderita kanker selama lima tahun tanpa biaya bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Dalam pernyataannya, Dr. L. Tumurbaatar menyampaikan bahwa perawatan kanker anak memerlukan langkah komprehensif, termasuk pengobatan berkelanjutan dan interaksi sosial, yang memerlukan kerjasama antara tenaga kesehatan, anak-anak, serta orang tua mereka. Meningkatkan akses terhadap obat kanker berkualitas diharapkan dapat meningkatkan kualitas perawatan kanker dan tingkat kesembuhan anak-anak.

Dr. Carlos Rodriguez-Galindo dari St. Jude menekankan perlunya pendekatan multi-aspek untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup anak penderita kanker, diantaranya memperkuat rantai pasokan dan mendukung advokasi. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan perawatan di tingkat internasional.

Sejak menjadi negara fokus Inisiatif Global WHO untuk Kanker Anak pada Desember 2020, Mongolia memiliki satu rumah sakit khusus untuk kanker anak dengan lima dokter spesialis dan merawat sekitar 100-120 pasien baru per tahun. Platform oleh St. Jude dan WHO yang diluncurkan pada 2021 bertujuan memberikan akses terhadap pengobatan menyelamatkan jiwa bagi anak-anak di seluruh dunia.

Perwakilan WHO, Socorro Escelante, menegaskan komitmen organisasi untuk meningkatkan akses yang adil terhadap obat kanker anak, dengan fokus pada kelompok rentan. Mereka berharap untuk tidak hanya meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, tetapi juga memberikan kesempatan terbaik bagi anak-anak yang terdampak kanker.

Platform ini bertujuan menjangkau 50 negara dalam 5-7 tahun, dengan rencana penambahan enam negara pada tahun 2025, menargetkan pengobatan 120.000 anak di negara dengan sumber daya terbatas. Dukungan mulai dari mengonsolidasikan permintaan global hingga pengembangan standar perawatan menjadi bagian dari model transformasi ini.

Perwakilan UNICEF, Evariste Kouassi-Komlan, menekankan pentingnya pendidikan dan layanan medis yang berkesinambungan bagi anak-anak saat mereka menjalani perawatan. Tim UNICEF telah menyediakan bantuan yang menyeluruh, termasuk ruang belajar yang direnovasi dan pengiriman obat kanker.

Dengan kolaborasi antara WHO dan St. Jude, Mongolia kini menerima obat kanker anak yang penting, memberikan harapan baru bagi para pasien muda. Pendekatan menyeluruh dalam perawatan kanker serta komitmen untuk meningkatkan akses terhadap obat berkualitas menjadi kunci untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup anak-anak penderita kanker di negara ini.

Sumber Asli: akipress.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *