Skrining kanker kolorektal sangat penting untuk deteksi dini. Terdapat beberapa opsi yaitu kolonoskopi, CT kolografi, sigmoidoskopi, tes darah dan tes tinja. Meskipun ada opsi lebih invasif, kolonoskopi adalah metode terbaik. Skrining disarankan mulai usia 45 atau lebih awal bagi yang berisiko.
Skrining kanker kolorektal sangat penting dan dapat menyelamatkan nyawa. Meskipun mungkin tampak tidak nyaman, skrining ini dapat mendeteksi kanker dan polip pra-kanker di stadium awal yang lebih dapat diobati. Menurut Dr. Johann Hsu, terutama bagi mereka yang merasa sehat, skrining tetap krusial karena kanker usus besar adalah yang ketiga paling umum di kalangan pria dan wanita.
Berbagai jenis tes skrining kanker kolorektal termasuk:
1. Tes visual: Menggunakan alat khusus untuk melihat usus besar dan rektum, seperti kolonoskopi dan CT kolografi.
2. Tes darah: Mengambil sampel darah untuk mendeteksi tanda-tanda kanker atau polip.
3. Tes tinja: Dilakukan di rumah untuk mencari tanda-tanda kanker di tinja.
Kolonoskopi:
– Kelebihan: Mengamati seluruh usus, memungkinkan biopsi, dan dilakukan setiap 10 tahun.
– Kekurangan: Membutuhkan persiapan usus penuh, memerlukan sedasi, dan memiliki risiko kecil infeksi.
CT Kolografi:
– Kelebihan: Aman, memakan waktu sekitar 15 menit, dan tidak memerlukan sedasi.
– Kekurangan: Mungkin melewatkan polip kecil dan hasil abnormal memerlukan kolonoskopi tambahan.
Sigmoidoskopi:
– Kelebihan: Tidak memerlukan sedasi dan hanya berlangsung 10-20 menit.
– Kekurangan: Hanya mencakup bagian bawah usus saja dan berisiko kecil terhadap perforasi.
Tes darah (Epi proColon dan Shield):
– Kelebihan: Tanpa persiapan usus dan aman untuk kolonoskopi.
– Kekurangan: Berpotensi melewatkan polip dan kanker dan cakupan asuransi bervariasi.
Tes tinja:
– Kelebihan: Tanpa risiko langsung ke kolon dan dapat dilakukan di rumah.
– Kekurangan: Mungkin melupakan polip dan sering kali perlu diulang setiap tahun atau tiga tahun.
Dr. Jessica Sang merekomendasikan kolonoskopi sebagai pilihan utama. Skrining kanker kolorektal berdasarkan faktor risiko pribadi Anda. Jika bukan risiko tinggi, disarankan untuk mulai skrining mulai usia 45 tahun. Bila berisiko tinggi, skrining harus dimulai sebelum usia tersebut.
American College of Gastroenterology merekomendasikan kolonoskopi setiap 10 tahun atau tes FIT tahunan. “Penting untuk menyampaikan kepada pasien bahwa skrining itu penting,” kata Dr. Hsu.
Skrining kanker kolorektal sangat penting meski kolonoskopi terlihat menakutkan. Ada berbagai alternatif skrining yang lebih kurang invasif, namun kolonoskopi tetap menjadi metode terbaik. Ada baiknya mendiskusikan dengan dokter untuk menentukan pilihan skrining yang sesuai, terutama berdasarkan faktor risiko pribadi.
Sumber Asli: atriumhealth.org