Penelitian baru di UAB menemukan skore UAB36 yang dapat memprediksi resistensi terhadap pengobatan kanker dan kelangsungan hidup pasien. Penelitian ini menganalisis 36 gen terkait resistensi dan menunjukkan keunggulan UAB36 dibandingkan dengan metode sebelumnya. Hasilnya menunjukkan potensi untuk meningkatkan personalisasi dalam pengobatan kanker.
Pada tahun 1937, Presiden Franklin Roosevelt menandatangani Undang-Undang Kanker Nasional, mengawali upaya penanggulangan kanker di AS. Meskipun kemajuan telah dicapai, 50 hingga 80 persen pasien tidak merespons pengobatan, menyebabkan lebih dari 600.000 kematian kanker setiap tahun. Penelitian ini dilakukan oleh tim dari University of Alabama di Birmingham (UAB) untuk menciptakan skore prediktif resistensi obat kanker.
Tim yang dipimpin oleh Anindya Dutta, Ph.D., mencari pola dalam variabilitas hasil pengobatan. Dengan memanfaatkan basis data sel kanker yang sudah ada, mereka menganalisis hubungan antara ekspresi gen dan respons terhadap obat. Dari 777 garis sel kanker yang diteliti, mereka menemukan 36 gen terkait resistensi terhadap pengobatan.
Salah satu gen, FAM129B, berperan penting dalam resistensi ini. Mereka mengembangkan skor gabungan yang disebut UAB36 berdasarkan 36 gen tersebut, yang terbukti lebih efektif dibandingkan dengan skor poligenik yang ada. UAB36 juga menunjukkan kemampuan prediktif yang lebih baik dalam menentukan respons terhadap tamoksifen pada kanker payudara.
Dalam studi ini, pasien dengan skor UAB36 tinggi menunjukkan kelangsungan hidup yang lebih buruk, menandakan kemungkinan resistensi terhadap pengobatan. Penelitian ini penting karena UAB36 dapat menjadi biomarker yang menjanjikan dalam prediksi resistensi obat kanker, memberikan data untuk strategi pengobatan yang lebih personal.
Dutta menekankan bahwa pendekatan ini memiliki potensi sebagai biomarker poligenik untuk berbagai jenis kanker dan bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan dengan metode machine learning. Penelitian ini, yang dipublikasikan di NPJ Precision Oncology, melibatkan beberapa penulis dan mendapatkan dukungan dari beberapa lembaga.
Penelitian di UAB menunjukkan bahwa skore UAB36 dapat memprediksi resistensi obat kanker dan kelangsungan hidup pasien. Hasil ini memberikan harapan untuk pengobatan kanker yang lebih personal dan efektif. UAB36 berpotensi untuk menjadi alat prognostik penting dalam memilih strategi pengobatan yang tepat bagi pasien kanker, meskipun perlu validasi lebih lanjut.
Sumber Asli: www.uab.edu