Amerika Mengutamakan Pekerjaan Rumah daripada Pemindaian Kanker Kolorektal

Colorectal cancer is rising, especially in younger adults, while many Americans prioritize daily household tasks over necessary screenings. A recent survey shows that a significant number of people avoid screenings due to discomfort and busyness, despite the preventable nature of colorectal cancer. Raising awareness about screenings and the role of peer support can motivate better health practices.

Kanker kolorektal terus meningkat dengan cepat, terutama di kalangan dewasa muda. Namun, banyak orang Amerika lebih memprioritaskan pekerjaan rumah seperti mencuci dan merawat anak dibandingkan memeriksakan kesehatan mereka, yang dapat mengancam nyawa. Survei yang dilakukan oleh Colorectal Cancer Alliance menunjukkan bahwa lebih dari setengah orang dewasa di AS (51 persen) lebih memilih tugas rumah daripada menjalani screening kanker kolorektal.

Kanker kolorektal, yang meliputi kanker kolon dan rektum, kini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan pria di bawah 50 tahun dan penyebab kedua bagi wanita. Meski gaya hidup dan lingkungan menjadi faktor meningkatnya kasus ini, kanker kolorektal terbukti dapat dicegah. Sayangnya, 58 persen orang tidak menyadari hal ini.

Ahli kanker menekankan pentingnya deteksi dini. Dr. Joshua Raff menjelaskan bahwa screening penting meskipun seseorang merasa sehat. “Tujuan screening adalah untuk menemukan penyakit di tahap awal yang lebih mudah diobati,” ujarnya. Task Force Layanan Pencegahan AS merekomendasikan orang dewasa berusia 45 hingga 75 tahun untuk menjalani pemeriksaan.



Survei menunjukkan bahwa 57 persen responden tidak tahu bahwa screening dapat mencegah kanker kolorektal dengan mengangkat polip pra-kanker. Jika lebih banyak orang menyadari hal ini, 98 persen melaporkan akan lebih cenderung melakukan screening. Raff juga menegaskan, “Seiring semakin banyak orang muda yang didiagnosis kanker kolorektal, peran screening menjadi semakin penting.”

Penyebab orang menunda pemeriksaan salah satunya adalah rasa takut; 36 persen orang yang tidak diperiksa merasa takut untuk melakukanya. Selain itu, beban sehari-hari juga menjadi penghambat. Sekitar 18 persen dari mereka yang direkomendasikan dokter untuk menjalani screening justru tidak melakukannya, dan 72 persen dari mereka tersebut mengakui bahwa tanggung jawab sehari-hari menghalangi mereka.

Dukungan dari teman juga bisa mendorong orang untuk menjalani screening. Menariknya, 19 persen orang dewasa akan lebih termotivasi untuk screening jika mengetahui teman mereka baru saja menjalani kolonoskopi. Pria (24 persen) lebih mungkin terpengaruh oleh pengalaman teman daripada wanita (15 persen). Dukungan dari orang terdekat bisa sangat berpengaruh, dengan 34 persen orang dewasa merasa akan lebih yakin melakukan kolonoskopi jika didorong oleh teman atau keluarga.

Kanker kolorektal semakin meningkat, terutama di antara orang dewasa muda. Namun, kesibukan sehari-hari, rasa takut, dan kurangnya informasi membuat banyak orang tidak melakukan screening. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya deteksi dini adalah kunci untuk mendorong lebih banyak orang menjalani pemeriksaan. Dukungan dari teman dan keluarga juga berperan penting dalam memotivasi orang untuk mengambil langkah menuju kesehatan mereka.

Sumber Asli: www.newsweek.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *