NIPT Dapat Deteksi Kanker pada Ibu Hamil

Studi baru menunjukkan bahwa hasil tes darah prenatal (NIPT) abnormal dapat mengindikasikan kanker pada ibu hamil. Penelitian menemukan bahwa hampir setengah dari wanita dengan hasil NIPT aneh terdiagnosis menderita kanker, banyak di antaranya terdeteksi berkat MRI. Penelitian ini menggugah kebutuhan untuk klarifikasi pelaporan dan pendekatan kolaboratif dalam penanganan hasil NIPT abnormal.

Perempuan hamil sering menjalani tes darah prenatal untuk mendeteksi kelainan kromosom seperti sindrom Down. Namun, dalam beberapa kasus, hasil NIPT dapat menunjukkan kelainan yang berkaitan dengan DNA ibu, bukan janin. Penelitian terhadap lebih dari 100 wanita dengan hasil NIPT abnormal menunjukkan bahwa hampir setengahnya didiagnosis menderita kanker, terungkap dalam Journal of Medicine terbitan 5 Desember.

Sebagian besar kanker terdeteksi melalui pencitraan resonansi magnetik (MRI) seluruh tubuh, yang belum menjadi standar pemeriksaan pasca-NIPT. Uji diagnostik biasa seperti pemeriksaan fisik dan tes darah tidak berhasil mendeteksi banyak kanker yang ada. “Kanker ini cenderung tersembunyi,” kata Amy Turriff, M.S. dari National Human Genome Research Institute.

Sekitar 2 juta wanita di AS menjalani NIPT tiap tahun. Tes ini menganalisis fragmen DNA dari plasenta yang menunjukkan kondisi janin tetapi juga bisa mengidentifikasi perubahan abnormal pada DNA ibu. Laporan berbeda antara laboratorium dalam menginterpretasi NIPT menambah kebingungan di antara dokter mengenai dampak hasil abnormal tersebut terkait kesehatan ibu.

Penelitian IDENTIFY yang dimulai pada 2019 mengeksplorasi hubungan antara hasil NIPT dan diagnosis kanker pada wanita hamil. Dari 107 wanita, 52 terdiagnosis kanker, umumnya lymphoma, kanker kolorektal, dan kanker payudara. Banyak dari mereka tidak menunjukkan gejala dan kebanyakan kanker didiagnosis pada tahap awal.

Dari 101 peserta, MRI mendeteksi kanker pada 48 wanita, sementara sembilan dari 52 wanita yang terdiagnosis memiliki hasil abnormal pada pemeriksaan fisik. Peneliti mengidentifikasi pola DNA tertentu yang banyak ditemukan pada wanita yang didiagnosis kanker.

Dr. Rajagopal menekankan pentingnya mengidentifikasi wanita hamil yang berisiko tinggi sehingga mereka bisa mendapatkan pemeriksaan kanker tepat waktu. Walau banyak pengobatan kanker aman bagi kehamilan, ketepatan waktu penanganan tetap kritikal. Dr. Vora menyarankan kolaborasi tim untuk menilai hasil NIPT secara efektif dan menekankan bahwa NIPT tidak boleh digunakan sebagai skrining kanker untuk wanita non-hamil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan abnormal dalam hasil NIPT dapat menjadi indikator kanker pada ibu hamil. Dengan mendeteksi kanker di tahap yang dapat diobati melalui MRI, dokter diharapkan dapat lebih waspada dan merujuk pasien untuk pengobatan cepat. Ini juga memperlihatkan kebutuhan untuk meningkatkan kolaborasi antar profesional medis terkait penanganan hasil NIPT yang abnormal.

Sumber Asli: www.cancer.gov

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *