Pemahaman Tentang Vaksin Kanker

Vaksin kanker dirancang untuk melatih sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan menyerang sel kanker. Berbeda dari vaksin untuk penyakit menular, vaksin ini fokus pada neoantigen pada sel kanker. Ada harapan untuk mengembangkan vaksin kanker yang juga dapat mencegah kanker sebelum muncul, serupa dengan vaksin penyakit menular.

Vaksin kanker memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk menghentikan tumor. Berbeda dengan vaksin untuk penyakit menular, seperti campak atau flu, vaksin kanker langsung menyasar sel kanker. Saat ini, para ilmuwan sedang berusaha mengembangkan vaksin yang dapat mengenali molekul unik pada sel kanker, yang disebut neoantigen, untuk melatih sistem kekebalan tubuh melawan kanker.

Vaksin biasa melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali invasi patogen. Vaksin memperkenalkan fitur dari virus, yang disebut antigen, sehingga tubuh dapat merespons dengan cepat jika terpapar patogen itu di masa mendatang. Menurut Dr. Vinod Balachandran, vaksin memanfaatkan kemampuan sistem imun kita untuk mengidentifikasi benda asing.

Vaksin seperti vaksin HPV dan hepatitis B melindungi terhadap virus yang dapat meningkatkan risiko kanker, tetapi tidak menyerang kanker secara langsung. Sementara itu, vaksin kanker ditujukan untuk sel kanker itu sendiri, berfokus pada pengenalan neoantigen yang khas. Proses ini berfungsi untuk mengajarkan sistem imun mengenali dan menyerang sel kanker.

Para peneliti sedang menyelidiki neoantigen yang berbeda untuk setiap tipe kanker. Vaksin kanker mungkin perlu dirancang secara individual untuk mencapai hasil yang optimal. Dalam percobaan kecil, Balachandran memberikan vaksin yang ditujukan pada neoantigen spesifik untuk kanker pankreas, dan hasilnya menunjukkan respons imun yang positif pada sebagian pasien.

Saat ini, sebagian besar vaksin kanker ditujukan untuk pencegahan sekunder, mencegah kanker kembali setelah remisi. Namun, beberapa vaksin kanker terapeutik, seperti sipuleucel-T untuk kanker prostat, sudah disetujui FDA. Penelitian sedang dilakukan untuk vaksin kanker lain, termasuk untuk kanker otak dan kulit.

Para ahli berharap vaksin kanker bisa dikembangkan untuk pencegahan primer, mencegah kanker sebelum terjadi. Balachandran menyatakan bahwa jika sistem imun bisa mengenali kanker, maka pengembangan vaksin mirip dengan vaksin untuk patogen adalah mungkin. Ini adalah masa yang menarik untuk bidang penelitian kanker.

Vaksin kanker berpotensi memanfaatkan kekuatan sistem kekebalan tubuh untuk melawan tumor secara langsung dengan mengenali molekul spesifik pada sel kanker. Salah satu tantangan adalah mengidentifikasi neoantigen yang tepat dan merancang vaksin yang dapat disesuaikan dengan pasien. Meskipun saat ini banyak vaksin kanker berfokus pada pencegahan sekunder, ada harapan untuk mengembangkan vaksin untuk mencegah kanker sebelum muncul, seperti halnya vaksin untuk penyakit menular.

Sumber Asli: www.livescience.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *