Kanker kolorektal adalah yang ketiga paling umum di AS, dengan penurunan angka kematian berkat deteksi dini dan terapi inovatif di MSK. Namun, peningkatan kasus di bawah 50 tahun memicu perhatian. MSK menawarkan perawatan dengan pendekatan disesuaikan, melakukan bedah robotik, imunoterapi dan program pemantauan bagi keluarga berisiko tinggi, serta banyak kemajuan lainnya.
Kanker kolorektal, termasuk kanker kolon dan rektum, adalah kanker paling umum ketiga di AS. Berita baik datang dari penurunan insidensi dan kematian kanker ini. Pada 2025, American Cancer Society melaporkan bahwa angka kematian menurun 1,2% per tahun, berkat deteksi lebih awal dan perbaikan pengobatan yang banyak dikembangkan di Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSK).
Namun, ada tren mengkhawatirkan dengan meningkatnya kasus kanker kolorektal pada orang di bawah 50 tahun. MSK telah mendirikan Pusat Kanker Kolorektal dan Gastrointestinal untuk Dewasa Muda yang pertama di dunia, bertujuan untuk memahami dan mengatasi masalah ini.
Spesialis di MSK melakukan kemajuan inovatif untuk menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Dr. Julio Garcia-Aguilar, Kepala Pelayanan Kolorektal, menyatakan pendekatan pengobatan kini lebih selektif dan disesuaikan untuk setiap pasien, termasuk potensi menggunakan imunoterapi tanpa operasi.
Kemajuan besar dalam pengobatan kanker kolorektal di MSK termasuk terapi terarah terbaru untuk kanker yang disebabkan mutasi KRAS-G12C. Kombinasi obat baru, adagrasib (Krazati) dan cetuximab, mendapat persetujuan cepat FDA setelah menunjukkan hasil positif dalam percobaan klinis melibatkan 94 pasien.
Selain itu, bedah robotik menjadi pilihan untuk mengurangi rasa sakit dan komplikasi. Penggunaan robot dalam operasi mempermudah dokter dan meminimalkan luka besar, menjaga kualitas hidup pasien. Sekitar 50% operasi kolorektal di MSK dilakukan secara robotik.
Metode “watch-and-wait” juga diterapkan untuk kanker rektum, di mana pasien dirawat dengan kemoterapi dan radiasi untuk menghindari pembedahan, yang biasanya merusak fungsi vital. Sekitar 50% pasien kanker rektum berhasil menghindari operasi, dengan kualitas hidup yang baik setelah perawatan.
Selain itu, riset di MSK menunjukkan pasien tertentu mungkin tidak memerlukan radiasi sebelum operasi, mengurangi efek samping serta menjaga fungsi seksual. Inovasi lain termasuk transposisi uterus untuk mempertahankan kesuburan wanita yang perlu menjalani radiasi.
Pendekatan imunoterapi baru tanpa operasi sebelum kemoterapi menunjukkan hasil mengesankan, dengan 100% peserta trial berhasil menghilangkan tumor. Dengan adanya pengobatan ini, pasien memiliki peluang untuk memiliki anak setelah perawatan.
MSK juga menawarkan program unik untuk memantau keluarga yang berisiko tinggi karena mutasi genetik seperti Lynch syndrome. Untuk kanker kolorektal metastatik, MSK melakukan berbagai terapi efektif, termasuk penggunaan HAI untuk memberikan kemoterapi langsung ke hati.
Terakhir, MSK memiliki salah satu program penelitian klinis terbesar, memberikan akses kepada pasien untuk terapi terbaru. Terobosan seperti vaksin kanker yang sedang diuji untuk kanker kolorektal telah menunjukkan hasil awal yang menjanjikan. MSK berkomitmen untuk menyediakan perawatan terbaik dengan pendekatan yang dipersonalisasi bagi setiap pasien.
MSK berinovasi dalam pengobatan kanker kolorektal melalui pengembangan terapi terarah, bedah robotik, dan pendekatan pemantauan. Komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup pasien serta penanganan khusus bagi pasien muda dan mereka dengan risiko genetik tinggi menunjukkan bahawa RS ini mengutamakan pendekatan yang dipersonalisasi. Terobosan dalam penelitian klinis dan penemuan terapi baru di MSK menawarkan harapan baru bagi pasien kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.mskcc.org