Peneliti dari Universitas Metropolitan Tokyo menemukan pewarna baru yang menyerap radiasi inframerah dekat kedua untuk aplikasi terapi dan pencitraan. Dengan senyawa yang diubah dari bilatriene, pewarna ini menunjukkan penyerapan optimal pada 1600 nm dan sangat fotostabil, berpotensi meningkatkan efektivitas pencitraan jaringan dalam dan prosedur pengobatan kanker.
Peneliti dari Universitas Metropolitan Tokyo telah mengembangkan pewarna baru yang mampu menyerap radiasi inframerah dekat kedua (near-IR) dan mengubahnya menjadi panas. Menggunakan pewarna dari keluarga pigmen empedu, mereka merancang struktur cincin unik untuk mengikat rhodium dan iridium. Pengukuran menunjukkan penyerapan yang kuat dan fotostabilitas yang luar biasa, membuat pewarna ini ideal untuk terapi dan pencitraan jaringan dalam.
Wilayah inframerah dekat kedua (1000-1700 nm) sangat penting dalam ilmu kedokteran karena cahaya di rentang ini lebih mudah menembus jaringan biologis, sehingga cocok untuk penerapan terapi seperti pencitraan fotoakustik pada diagnosis dan pengobatan kanker.
Sebagian besar agen kontras saat ini lebih sensitif di rentang inframerah dekat pertama (700-1000 nm), yang membuat penyampaian energi kurang efisien. Namun, tim peneliti yang dipimpin oleh Associate Professor Masatoshi Ichida berhasil mengembangkan senyawa baru yang mengatasi masalah ini dengan mengubah struktur cincin pewarna bilatriene dan mengikat ion logam seperti rhodium dan indium.
Pewarna baru ini menunjukkan penyerapan cahaya terkuat pada panjang gelombang 1600 nm di bawah kondisi biasa dan memiliki fotostabilitas yang tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi elektron dalam struktur kompleks molekul ini menghasilkan absorbansi yang tidak mungkin dicapai oleh senyawa sejenis yang ada sebelumnya.
Dengan tetap pada panjang gelombang inframerah dekat kedua, daerah yang terpapar pewarna ini dapat lebih efektif diberikan cahaya, meningkatkan pencitraan dan pengiriman panas untuk terapi. Peneliti berharap senyawa ini akan membuka kemungkinan baru dalam kedokteran jaringan dalam serta aplikasi di bidang katalisis kimia.
Pengembangan pewarna baru oleh peneliti di Universitas Metropolitan Tokyo menawarkan harapan baru dalam pencitraan dan terapi kanker. Pewarna ini dapat menyerap cahaya inframerah dekat kedua dengan efisiensi tinggi, meningkatkan kemungkinan pengobatan dan diagnosis penyakit secara tepat dan efektif. Hal ini membuka jalan untuk inovasi dalam kedokteran dan nanoteknologi.
Sumber Asli: www.news-medical.net