Studi Temukan Fitur Imun Spesifik untuk Meningkatkan Pengobatan Kanker

Penelitian ini menyoroti fitur imun spesifik dalam mengatasi resistensi terhadap terapi kanker ginjal dengan nivolumab. Para peneliti menemukan sel T yang lelah pada pasien non-responsif dan potensi target baru untuk terapi. Pasien yang berhasil memiliki lebih banyak sel B dan struktur limfoid tersier (TLS), yang berkontribusi pada pemahaman pengobatan imun.

Sebuah penelitian komprehensif tentang respon imun terhadap terapi anti-PD-1 untuk kanker ginjal menemukan fitur imun spesifik yang dapat menjadi target baru untuk meningkatkan pengobatan kanker. Para peneliti dari Yale dan institusi lain menganalisis sampel tumor pasien yang diobati dengan nivolumab dalam uji klinis, baik sebelum maupun setelah pasien menghadapi resistensi terhadap terapi tersebut.

Penelitian ini mengidentifikasi sekelompok sel T yang kelelahan pada pasien yang tidak merespons dengan baik, serta protein pada permukaan sel imun yang menghalangi fungsi mereka. Sebaliknya, pasien yang merespons baik memiliki lebih banyak sel B dan struktur imun tumor tertentu, yang disebut struktur limfoid tersier (TLS).

“Dengan mengintegrasikan bentuk analisis lanjutan ke dalam uji klinis, kami dapat mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mungkin mempengaruhi respon tumor kanker ginjal terhadap pengobatan berbasis imun saat ini,” kata Braun. Penelitian ini merekomendasikan pemfokusan pada sel T yang kelelahan dan pengembangan terapi baru berdasarkan temuan tersebut.

Penelitian ini menunjukkan potensi penting dari fitur imun spesifik dalam mengatasi resistensi terhadap terapi kanker. Temuan ini dapat membantu dalam pengembangan strategi pengobatan baru, termasuk memodifikasi lingkungan mikro tumor dan meningkatkan jumlah sel imun yang responsif, serta menargetkan sel T yang kelelahan. Dukungan finansial dari berbagai lembaga memperkuat keseriusan penelitian ini untuk masa depan perawatan kanker.

Sumber Asli: medicine.yale.edu

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *