Laporan CDC Buktikan Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks

Laporan CDC menunjukkan penurunan 80% lesi pra-kanker di wanita muda berkat vaksin HPV. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak-anak sejak 2006, dan efektivitasnya dipuji oleh ahli. Robert F. Kennedy Jr. yang kritis terhadap vaksin, kini terlibat litigasi terkait vaksin tersebut.

Laporan pemerintah baru menunjukkan bahwa vaksin HPV (virus papilloma manusia) telah mengurangi risiko lesi pra-kanker sekitar 80% di kalangan wanita muda berusia 20 hingga 24 tahun yang menjalani pemeriksaan kanker serviks. Temuan ini berasal dari data yang dirilis oleh CDC dalam periode 2008-2022, mendukung klaim bahwa vaksin ini efektif dalam mencegah kanker serviks, meskipun sebelumnya ada kritik meragukan kasedaran vaksin tersebut.

Dikenal luas, HPV ditularkan melalui hubungan seksual dan sebagian besar infeksi tidak menunjukkan gejala serta sembuh dengan sendirinya. Namun, sekitar 37.000 kasus kanker serviks terjadi setiap tahun di AS. Vaksin HPV direkomendasikan di AS sejak tahun 2006 untuk anak perempuan usia 11 atau 12 tahun dan sejak 2011 untuk anak laki-laki dengan rentang usia serupa.

Jane Montealegre dari MD Anderson Cancer Center memuji penurunan tingkat lesi tersebut sebagai hal yang dramatis, yang menunjukkan keberhasilan vaksin HPV. Ia menegaskan, “Ini harus meyakinkan orang tua untuk memberi vaksin kepada anak-anak mereka terhadap HPV.” Di negara lain juga dilaporkan adanya penurunan kelompok yang lebih muda dan lebih banyak divaksinasi.

Robert F. Kennedy Jr., sebelumnya mengkritik vaksin HPV, terlibat dalam litigasi terhadap pembuat vaksin, di mana ia berencana menyumbangkan sebagian dari hasil litigasi tersebut. Dia mengklaim bahwa vaksin Gardasil adalah “vaksin paling berbahaya yang pernah ada.”

Vaksin HPV terbukti efektif dalam menurunkan kasus kanker serviks di kalangan wanita muda, dengan penurunan 80% pada lesi pra-kanker. Ini menyediakan bukti positif bagi orang tua untuk memvaksinasi anak-anak mereka. Terlepas dari kontroversi terkait kritik terhadap vaksin, data menunjukkan efektivitas dan keamanan vaksin ini.

Sumber Asli: abcnews.go.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *