Studi menunjukkan pemulihan testosteron setelah terapi pengurangan androgen meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker prostat berisiko tinggi, dengan pengurangan risiko kematian sebesar 46%. Pasien dengan terapi 18 bulan lebih mungkin mengalami pemulihan testosteron dibandingkan 36 bulan, meskipun durasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup.
Penelitian di Simposium Kanker Genitourinari ASCO 2025 menunjukkan bahwa pemulihan kadar testosteron setelah terapi pengurangan androgen jangka panjang dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker prostat berisiko tinggi. Data dari uji coba fase III PCS4 yang melibatkan 515 pasien menunjukkan bahwa pemulihan kadar testosteron ke level normal mengurangi risiko kematian sebesar 46%. Selain itu, pasien dengan terapi 18 bulan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk memulihkan testosteron dibandingkan yang menjalani 36 bulan. Temuan ini menunjukkan perlunya pendekatan baru dalam manajemen kanker prostat.
Dalam studi yang dipimpin oleh Dr. Abdenour Nabid, pemulihan testosteron setelah terapi androgen berkepanjangan dikaitkan dengan peningkatan kelangsungan hidup. Data diambil dari 630 pasien, dengan 515 memenuhi kriteria analisis akhir. Hasil menunjukkan, 52% pasien mengalami pemulihan kadar testosteron. Pasien yang menjalani 18 bulan terapi memiliki angka pemulihan 57%, dibandingkan dengan 44% pada kelompok 36 bulan.
Pasien yang mengalami pemulihan testosteron memiliki kelangsungan hidup yang lebih baik, dengan tingkat kel存ganan hidup 10 tahun mencapai 76%. Meskipun durasi terapi tidak berdampak signifikan secara independen terhadap kelangsungan hidup, pemulihan testosteron sendiri terbukti sebagai prediktor kemandirian yang penting. Penelitian menegaskan perlunya pemulihan hormonal dalam pengelolaan kanker prostat berisiko tinggi.
Dr. Michael J. Morris menawarkan sudut pandang tentang pentingnya pemulihan testosteron, meskipun ia menekankan bahwa faktor lain terkait kesehatan secara umum mungkin berkontribusi pada ketahanan hidup. Ia menyatakan bahwa pengamatan ini lebih menimbulkan pertanyaan baru daripada dasar definitif untuk perubahan praktik klinis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi hubungan ini lebih lanjut.
Pemulihan testosteron ke level normal setelah terapi pengurangan androgen berkepanjangan terbukti mengurangi risiko kematian pada pasien kanker prostat berisiko tinggi. Meski durasi terapi tidak berdampak independen pada kelangsungan hidup, pemulihan hormonal bisa menjadi faktor penting. Studi ini memberikan wawasan baru untuk pertimbangan praktik klinis di masa depan.
Sumber Asli: ascopost.com