Peneliti kanker di Minnesota mengalami ketidakpastian akibat pemotongan anggaran NIH. Meskipun ada penundaan mengenai rencana tersebut, dampak finansial akan signifikan dengan potensi kerugian hingga $130 juta per tahun. Peneliti dan pasien dihadapkan pada tantangan terkait penelitian dan perawatan kanker akibat perubahan kebijakan ini.
Peneliti kanker di University of Minnesota menghadapi ketidakpastian akibat pemotongan anggaran NIH yang mendadak. NIH baru-baru ini mengusulkan pengurangan biaya tidak langsung dalam penelitian yang didanai. Walaupun hakim federal telah menunda rencana tersebut, dampaknya dapat jauh dan merugikan riset serta perawatan kanker. Universitas memproyeksikan kerugian tahunan antara $100 sampai $130 juta akibat perubahan ini. Dr. Christopher Moertel, ahli onkologi pediatrik, mengkhawatirkan dampaknya terhadap penelitian kanker anak dan pasien yang ia rawat.
Brandon Lawrence, seorang pasien dengan neurofibromatosis, berhasil merespons pengobatan melalui uji klinis. Sekarang, tumor di otaknya menyusut 80% setelah menggunakan obat percobaan. Dr. Moertel menjelaskan bahwa NIH menyediakan dana yang dibutuhkan untuk penelitian dan pengembangan terapi kanker. Sistem pendanaan tersebut krusial karena biaya tidak langsung mendukung lingkungan penelitian, fasilitas, dan tenaga yang diperlukan.
Usulan untuk membatasi biaya tidak langsung menjadi 15% dianggap akan berdampak buruk. Sebagian besar biaya menutupi gaji staf, kebutuhan fasilitas, dan kepatuhan regulasi yang sangat penting. Jika pemotongan diterapkan, Masonic Cancer Center akan mengalami kerugian tahunan sekitar $6 juta yang akan menghambat penelitian lebih lanjut.
Senator Paul Utke tidak setuju bahwa pemotongan tersebut akan merugikan penelitian, beranggapan bahwa universitas memiliki cara untuk menyesuaikan diri. Di sisi lain, Dr. Robin Williams, peneliti muda, merasa pemotongan tersebut akan menyulitkan riset baru untuk mendapatkan pengakuan dan pendanaan. Sekarang, terdapat 250 uji klinis aktif di Masonic Cancer Center yang melibatkan lebih dari 15.000 pasien akibat dukungan NIH.
Brandon dan tim medisnya berencana untuk terus melanjutkan pengobatan, mengingat hasil yang positif. Mereka tidak melihat indikasi untuk menghentikan pengobatan yang berhasil. Saat ini, perawatan melalui uji klinis tetap berlanjut hingga hasil lebih lanjut dapat diperoleh.
Pemotongan anggaran NIH yang mendadak mengancam penelitian kanker, khususnya di University of Minnesota. Hal ini dapat menyebabkan kerugian besar dan merugikan pasien yang bergantung pada terapi penelitian. Meskipun ada perlawanan terhadap pengurangan ini, penting untuk memastikan agar penelitian tetap didanai dengan baik untuk masa depan pengobatan kanker.
Sumber Asli: www.mprnews.org