Studi baru dari University College London menunjukkan bahwa satu tes darah dapat memprediksi risiko penyakit seperti kanker dan demensia dengan menganalisis penuaan organ. Riset tersebut melibatkan 6.235 orang dan menemukan bahwa penuaan organ berkorelasi dengan berbagai penyakit serius. Temuan ini diharapkan dapat mengarah pada pencegahan penyakit yang lebih baik di masa depan.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa suatu tes darah sederhana dapat memprediksi risiko penyakit serius, seperti kanker atau demensia, dengan mengidentifikasi organ yang menua dengan kecepatan berbeda. Peneliti dari University College London (UCL) menemukan bahwa percepatan penuaan organ dapat memprediksi 30 penyakit yang berbeda dalam periode 20 tahun pada individu yang awalnya dianggap sehat. Tes ini dapat mengungkap masalah di organ tertentu dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi organ lainnya.
Misalnya, penuaan jantung yang cepat berkorelasi dengan risiko penyakit jantung yang meningkat, sementara penuaan paru-paru memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi pernapasan, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan kanker paru di kemudian hari. Menariknya, risiko tertinggi untuk demensia ditemukan pada individu dengan sistem imun yang menua lebih cepat, bukan pada mereka yang mengalami penuaan otak lebih cepat.
Peneliti juga mencatat hubungan antara kesehatan ginjal dengan organ lainnya; individu dengan penuaan ginjal yang dipercepat berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit vaskular, diabetes tipe 2, dan penyakit hati. Selain itu, penuaan biologis hampir semua organ memprediksi peningkatan risiko penyakit ginjal dan kerugian fungsi organ lain.
Studi ini melibatkan analisis sampel darah dari 6.235 individu yang berpartisipasi dalam penelitian British Whitehall II, dengan fokus pada usia biologis sembilan organ serta tubuh secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa penuaan yang lebih cepat di satu organ dapat merusak fungsi organ lain, memperjelas mengapa orang dengan organ yang menua cepat lebih rentan terhadap berbagai penyakit terkait usia.
Progres dalam teknologi memungkinkan pengukuran ribuan protein dari satu sampel darah. Tim peneliti berharap temuan ini dapat berkontribusi pada cara baru untuk menjaga kesehatan saat menua, memungkinkan penilaian terhadap kebutuhan perawatan organ tertentu dan memberikan sinyal peringatan awal untuk risiko penyakit.
Temuan studi menunjukkan bahwa tes darah dapat memprediksi risiko berbagai penyakit berdasarkan kecepatan penuaan organ. Pengukuran ini dapat memberi wawasan lebih dalam tentang kesehatan individu dan membantu dalam pencegahan penyakit di masa depan. Dengan kemajuan teknologi, pendekatan ini berpotensi menjadi bagian penting dalam perawatan kesehatan yang lebih personal dan efektif.
Sumber Asli: www.independent.co.uk