Dr. Alexander Spira membahas trial PAPILLON yang mengevaluasi amivantamab untuk kanker paru non-sel kecil dengan mutasi ekspon 20 EGFR. Hasil trial menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas progresi dibandingkan dengan pengobatan standar. Fokus pada mutasi p53 dan DNA tumor sirkulasi memberikan wawasan lebih dalam perawatan kanker yang lebih kompleks.
Dr. Alexander Spira, direktur Virginia Cancer Specialists Research Institute, membahas trial PAPILLON (NCT04538664) yang mengevaluasi efektivitas amivantamab-vmjw (Rybrevant) untuk kanker paru non-sel kecil (NSCLC) positif mutasi ekspon 20 EGFR. Uji klinis ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) ketika amivantamab ditambahkan ke carboplatin dan pemetreksed dibandingkan dengan pengobatan standar.
Trial PAPILLON adalah lanjutan dari studi sebelumnya yang sudah disetujui di AS dan secara internasional. Fokus trial ini adalah pada efek amivantamab dalam pasien dengan mutasi ekspon 20 EGFR, khususnya untuk mereka yang baru didiagnosis di pengaturan garis depan. Ada perhatian khusus terhadap pasien dengan mutasi p53, yang dianggap sebagai faktor prognostik negatif, serta mereka dengan DNA tumor yang dapat dideteksi dalam sirkulasi.
Informasi tambahan difokuskan pada studi lain, seperti peran datopotamab dalam pengobatan kanker paru lanjutan yang dibahas oleh Dr. Aaron Lisberg dari hasil studi TROPION-Lung01. Penelitian ini menunjukkan pentingnya inovasi dalam perawatan kanker paru-metastatik dan dampaknya terhadap pengobatan masa depan.
Trial PAPILLON membuktikan efektivitas amivantamab untuk pasien dengan mutasi ekspon 20 EGFR NSCLC, dengan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan kelangsungan hidup tanpa progresi. Fokus pada mutasi p53 dan deteksi DNA tumor dalam darah menunjukkan potensi untuk lebih memahami dan meningkatkan perawatan kanker dalam konteks yang lebih rumit.
Sumber Asli: www.targetedonc.com