Sachin Wani, MD, memimpin uji klinis untuk teknologi EsoGuard, metode non-endoskopi dalam mendeteksi Barrett’s esophagus, bertujuan untuk mendeteksi kanker kerongkongan lebih awal dengan memperluas jangkauan skrining bagi individu berisiko. Penelitian BAD juga berfokus pada identifikasi risiko tinggi untuk kanker kerongkongan.
Deteksi dan pencegahan kanker kerongkongan akan lebih mudah berkat dua uji klinis yang dipimpin oleh Sachin Wani, MD, anggota University of Colorado Cancer Center. Wani, ketua eselon dari Katy O. dan Paul M. Rady Esophageal and Gastric Center of Excellence, menjadi investigator bersama dalam grant dari National Cancer Institute (NCI) selama lima tahun untuk menguji metode non-endoskopi dalam mendeteksi kondisi precancerous Barrett’s esophagus. Tes EsoGuard melibatkan menelan balon yang tidak kempis yang kemudian diisi oleh klinisi untuk mengumpulkan sel dari kerongkongan bagian bawah, yang diuji DNA-nya untuk keberadaan Barrett’s. Wani menekankan bahwa banyak pasien berisiko tidak mendapatkan skrining tepat waktu karena prosedur endoskopi yang invasif dan memerlukan sedasi, sehingga penyebab banyak kanker kerongkongan terdiagnosis terlambat.
Saat ini, hanya individu dengan gejala refluks asam yang telah berlangsung selama lima tahun yang diuji. Teknologi EsoGuard memungkinkan perluasan skrining, mencakup individu berisiko akibat faktor usia, obesitas, merokok, dan riwayat keluarga kanker kerongkongan atau Barrett’s. “Kanker kerongkongan dapat berkembang pada individu-individu ini,” kata Wani. Uji dari EsoGuard akan dilaksanakan oleh timnya, dan setiap peserta juga akan menjalani endoskopi untuk memverifikasi akurasi metode tersebut.
Tes balon sederhana ini dirancang agar bisa dilakukan oleh dokter umum dalam lima menit. “Ini adalah balon yang di balik menjadi kapsul kecil seukuran pil vitamin dan dihubungkan dengan benang,” jelas Wani. Pasien menelan kapsul, dan setelah di perut, dokter akan mengisi balon untuk mengambil sampel dari bagian kerongkongan yang berisiko terdapat Barrett’s. Hasil positif akan memerlukan endoskopi lebih lanjut, sedangkan hasil negatif tidak perlu pemeriksaan lanjutan.
Grant NCI juga mendukung pengembangan protokol analisis DNA dalam penelitian yang disebut BAD untuk mendeteksi DNA kanker kerongkongan. Wani ingin menggunakan tes BAD untuk mengidentifikasi individu berisiko tinggi dan menyesuaikan cara pengambilan sampel dengan metode EsoGuard. “Tidak semua pasien dengan Barrett’s berkembang menjadi kanker kerongkongan, tetapi yang penting, siapa yang berisiko dan dapat kita intervensi lebih awal?” ujar Wani, menjelaskan fokus studi tersebut.
Klinis ini diharapkan dapat mempermudah deteksi kanker kerongkongan melalui metode non-invasif EsoGuard, memperluas jangkauan skrining kepada pasien berisiko tanpa memerlukan prosedur endoskopi yang berat. Selain itu, penelitian BAD akan membantu menentukan individu yang paling berisiko dan dengan demikian memungkinkan intervensi lebih awal.
Sumber Asli: news.cuanschutz.edu