Kanker Payudara Meningkat: Disparitas Angka Kelangsungan Hidup

Kanker payudara merupakan yang paling umum di dunia, dengan angka kelangsungan hidup dapat bervariasi secara signifikan. Negara dengan pendapatan rendah dan menengah mengalami angka kematian lebih tinggi dibandingkan negara kaya, meskipun memiliki lebih sedikit kasus. Penelitian ini mencakup tren selama sepuluh tahun dan proyeksi hingga tahun 2050.

Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum di kalangan wanita di seluruh dunia. Namun, tingkat kel存生 beragam secara drastis bergantung pada negara tempat wanita tinggal. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meski negara kaya memiliki lebih banyak diagnosis, daerah berpenghasilan rendah dan menengah memiliki angka kematian yang lebih tinggi akibat akses terbatas terhadap deteksi awal dan pengobatan.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, peneliti mencermati dampak kanker payudara secara global pada tahun 2022 dan meramalkan dampaknya pada tahun 2050 di 185 negara. Mereka menemukan 2,3 juta kasus baru dan 670.000 kematian akibat kanker payudara di seluruh dunia pada tahun 2022.

Kematian akibat kanker payudara lebih tinggi di wilayah miskin dibandingkan di negara kaya. Misalnya, wanita di negara berpenghasilan rendah yang berusia di bawah 50 tahun memiliki kemungkinan empat kali lipat untuk meninggal dibandingkan rekan-rekan mereka di negara berpenghasilan tinggi.

Studi ini menyoroti perbedaan signifikan dalam kelangsungan hidup kanker payudara di seluruh dunia. Negara dengan sumber daya terbatas menghadapi tantangan lebih besar dalam menanggulangi penyakit ini, meskipun jumlah kasus lebih sedikit. Akses untuk deteksi dini dan pengobatan sangat penting dalam menurunkan angka kematian akibat kanker payudara.

Sumber Asli: www.nature.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *