Perawatan Paliatif Melalui Telehealth Sama Efektifnya Dengan Secara Langsung

Studi menunjukkan bahwa telehealth dan perawatan paliatif tatap muka memiliki efektivitas yang serupa dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Telehealth meningkatkan aksesibilitas, terutama untuk pasien di daerah pedesaan. Penelitian menjelaskan bahwa perawatan dapat dilakukan secara efektif dalam kedua format, dengan model hibrida dianggap ideal.

Penggunaan telehealth dalam perawatan kanker meningkat selama pandemi COVID-19, ketika banyak kunjungan medis dilakukan secara virtual. Meskipun ada penarikan fleksibilitas telehealth, banyak pakar percaya bahwa telehealth tetap relevan dalam perawatan kanker. Sebuah studi terhadap 1.250 pasien kanker paru-paru lanjut menunjukkan bahwa perawatan paliatif secara virtual dan tatap muka sama-sama efektif dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pasien. Penelitian ini membuka peluang aksesibilitas yang lebih baik bagi pasien yang tinggal di daerah pedesaan. “Kami dapat memberikan perawatan paliatif berkualitas tinggi, baik secara langsung maupun virtual,” kata Joseph A. Greer, Ph.D. dari Massachusetts General Hospital.

Paliatif care sebaiknya diberikan kepada pasien kanker di semua tahap untuk mengelola gejala fisik dan emosional. Guidelines ahli merekomendasikan perawatan paliatif sebagai bagian dari perawatan standar bagi pasien kanker lanjut, tetapi permintaan yang meningkat dan jumlah spesialis yang terbatas menyulitkan akses di rumah sakit kecil atau daerah pedesaan.

Penelitian ini melibatkan 1.250 dewasa yang baru didiagnosis dengan kanker paru-paru non-kecil, yang diacak untuk menerima perawatan paliatif video atau tatap muka. Pasien melaporkan peningkatan kualitas hidup yang serupa, kriteria yang dinilai termasuk nafsu makan dan tingkat rasa sakit. Keterlibatan caregiver di kedua kelompok menunjukkan kepuasan serupa, meskipun partisipasi kelompok video sedikit lebih rendah.

Hasil penelitian ini berfungsi sebagai bukti penting bagi kebijakan untuk mendukung aksesibilitas telehealth di masa depan. Pasien mungkin mengalami manfaat dari telehealth, seperti kenyamanan berinteraksi dari rumah, penghematan waktu, dan biaya. Banyak pakar setuju bahwa model perawatan hibrida lebih ideal, memungkinkan perubahan antara konsultasi video dan tatap muka.

Dr. Greer menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana masalah berbeda dapat ditangani lebih baik secara langsung daripada virtual, terutama bagi mereka yang kurang berpengalaman dengan teknologi. Kerugian dalam akses juga harus diatasi, agar semua pasien mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, terlepas dari kondisi mereka.

Studi menunjukkan bahwa perawatan paliatif dapat dilakukan secara efektif baik secara tatap muka maupun melalui telehealth. Ini memberikan akses yang lebih besar bagi pasien, terutama yang tinggal di area pedesaan. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengeksplorasi perbedaan dalam perawatan virtual dan langsung, serta untuk mengatasi tantangan akses bagi beberapa individu. Model perawatan hibrida menjadi solusi yang lebih fleksibel dan nyaman untuk pasien.

Sumber Asli: www.cancer.gov

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *