Terapi Kanker Payudara: Dampak Jangka Panjang Kemoterapi dan Terapi Endokrin

Studi oleh American Cancer Society mengungkapkan bahwa penyintas kanker payudara yang menerima kemoterapi atau terapi endokrin menunjukkan penurunan kesehatan fisik yang berbeda dibandingkan wanita bebas kanker. Temuan ini menyarankan perlunya intervensi untuk meningkatkan kesehatan jangka panjang penyintas kanker. Hasil menunjukkan penurunan kesehatan lebih mencolok pada penerima kemoterapi.

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti dari American Cancer Society menunjukkan bahwa penyintas kanker payudara di AS yang menerima kemoterapi atau terapi endokrin mengalami penurunan kesehatan fisik yang berbeda dibandingkan dengan wanita yang bebas kanker. Penurunan kesehatan fisik ini mencakup kemampuan tubuh untuk berfungsi normal dalam melakukan aktivitas sehari-hari, tingkat kelelahan, dan rasa sakit. Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association Network Open.

Dr. Clara Bodelon, ilmuwan utama terkait penelitian, menjelaskan bahwa pasien kanker payudara menghadapi berbagai efek kesehatan jangka panjang dan berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis. Hasil penelitian ini penting untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada penurunan kesehatan fisik sehingga dapat dilakukan intervensi untuk meningkatkan hasil kesehatan mereka.

Dalam studi ini, para ilmuwan menganalisis data dari Cancer Prevention Study 3 yang melibatkan partisipan perempuan terdiagnosis kanker payudara non-metastatik di 35 negara bagian AS. Mereka membandingkan kesehatan fisik antara penyintas kanker dan wanita bebas kanker dengan menggunakan alat ukur PROMIS Global Health Scale. Dari 2.566 penyintas kanker yang terlibat, 1.223 menerima terapi endokrin, 276 menjalani kemoterapi, dan 634 menerima keduanya.

Hasil menunjukkan bahwa penyintas kanker payudara mengalami penurunan kesehatan fisik yang lebih besar dalam dua tahun setelah diagnosis dibandingkan wanita tanpa kanker, terutama bagi mereka yang menggunakan terapi endokrin dengan penghambat aromatase. Setelah dua tahun, penurunan kesehatan fisik lebih terlihat pada wanita yang menjalani kemoterapi.

Dr. Bodelon menekankan bahwa meskipun hasil ini memberikan harapan bagi penyintas kanker payudara tanpa kemoterapi, diperlukan studi lebih lanjut untuk memahami konsekuensi kesehatan dari berbagai perawatan kanker.

Studi ini menunjukkan bahwa penyintas kanker payudara yang tidak menerima kemoterapi mungkin tidak mengalami penurunan kesehatan fisik yang jangka panjang. Namun, wanita yang menjalani kemoterapi tetap berisiko dalam hal ini. Penemuan ini membantu menggambarkan kebutuhan untuk pemantauan dan intervensi yang lebih baik untuk meningkatkan kesehatan penyintas di masa depan.

Sumber Asli: pressroom.cancer.org

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *