Sebuah laporan dari UK Lung Cancer Coalition mengungkap bahwa keterlambatan dalam tes genomik menyebabkan pasien kanker paru-paru di Inggris kehilangan akses ke pengobatan yang efektif. Meskipun waktu ideal untuk hasil tes adalah 14 hari, banyak pasien yang mengalami keterlambatan. Hal ini berkontribusi pada rendahnya angka kelangsungan hidup di Inggris, terutama bagi pasien yang didiagnosis melalui rawat inap darurat.
Terlambat dalam tes genomik menyebabkan pasien kanker paru-paru di Inggris kehilangan akses ke pengobatan yang dapat meningkatkan prognosis mereka, menurut laporan dari UK Lung Cancer Coalition (UKLCC). Meskipun ada komitmen pemerintah untuk menerapkan genomik dalam NHS, banyak pasien yang masih menghadapi keterlambatan dalam tes ini. Tes genomik menganalisis DNA sel kanker untuk mengidentifikasi mutasi spesifik yang memungkinkan pasien mengakses pengobatan yang lebih personal.
Waktu ideal untuk mendapatkan hasil tes genomik dari biopsi jaringan adalah 14 hari. Namun, banyak pasien yang menunggu berhari-hari hingga minggu. Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa meskipun lebih dari 35.000 tes genomik dilakukan setiap bulan, hanya 60% yang diselesaikan tepat waktu. Keterlambatan ini berdampak negatif pada pengobatan, di mana hanya 60% pasien di Inggris yang memulai perawatan dalam 62 hari.
Robert Rintoul, profesor di University of Cambridge dan pimpinan klinis untuk UKLCC, menekankan pentingnya akses cepat ke hasil tes untuk pasien dengan kanker paru, yang merupakan penyakit fatal. Setiap tahun, sekitar 30.000 sampel jaringan dikirim untuk analisis genomik di Inggris. Menurut laporan tersebut, memperpendek waktu tunggu hingga 14 hari dapat meningkatkan hasil perawatan.
Namun, ada berbagai tantangan yang menyebabkan keterlambatan, termasuk kurangnya data publik tentang waktu penyelesaian, kualitas sampel yang tidak konsisten, dan kekurangan staf di laboratorium. Beberapa sampel bahkan dikirim melalui pos biasa, yang memperlambat proses. Untuk mempercepat pengujian genomik, laporan ini memberikan beberapa rekomendasi yang perlu diimplementasikan.
Rintoul dan David Gilligan, rekan penulis laporan, berkomitmen agar tidak ada pasien yang menunggu lebih dari 14 hari untuk hasil tes genomik. Mereka yakin bahwa perbaikan dalam waktu pemrosesan tes dapat mengurangi biaya NHS dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Saat ini, kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di Inggris dengan tingkat kelangsungan hidup yang sangat rendah.
Survival rate kanker paru-paru di Inggris sangat bervariasi, dengan 1 tahun survival sekitar 40% dan 10 tahun survival hanya 10%. Laporan itu menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup Inggris lebih rendah dibandingkan negara Eropa lainnya. Karena lebih dari sepertiga pasien didiagnosis melalui rawat inap darurat, penting untuk mempromosikan diagnosis awal agar memperbaiki hasil pengobatan.
Terlambatnya hasil pengujian genomik secara signifikan menghambat pengobatan kanker paru-paru di Inggris. Meskipun pemerintah telah berkomitmen untuk mengintegrasikan genomik dalam NHS, keterlambatan yang berkepanjangan mempengaruhi kesempatan pasien untuk menerima perawatan yang tepat waktu. Rekomendasi dalam laporan tersebut diharapkan dapat mempercepat proses dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker paru.
Sumber Asli: www.medscape.com