Mengapa Kanker Hati Pria di Meksiko Didiagnosis Lebih Lambat?

Studi ini menganalisis karsinoma hepatoseluler di Meksiko, menunjukkan pria lebih sering didiagnosis pada stadium lanjut meskipun insiden kanker hati serupa antara pria dan wanita. Berbagai faktor risiko, disparitas regional, dan ketidakakuratan data diagnosis menjadi tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker hati.

Karsinoma hepatoseluler (HCC) merupakan jenis kanker hati yang paling umum dan terdiagnosis pada pria dan wanita di Meksiko dengan angka yang serupa. Namun, pria lebih mungkin didiagnosis pada stadium lanjut. Sebuah studi yang melibatkan 697 pasien HCC di berbagai institusi di Meksiko menemukan rasio pria terhadap wanita adalah 1.4:1, dengan variasi geografis yang terlihat. Meskipun tingkat sirosis sama, penyebabnya berbeda antara pria dan wanita, dengan sirosis terkait alkohol lebih umum pada pria.

Disparitas regional dalam faktor risiko, seperti infeksi hepatitis B dan C, konsumsi alkohol yang berlebih, serta paparan aflatoksin, memengaruhi perbedaan dalam insiden HCC pria dan wanita. Meski secara global wanita lebih sering mengalami kematian akibat HCC, Meksiko menunjukkan pola yang berbeda dimana angka kematian antara pria dan wanita hampir sama. Penelitian ini juga menunjukkan beban penyakit yang lebih tinggi di daerah pedesaan.

Peneliti menghadapi beberapa keterbatasan, termasuk kurangnya registri kanker nasional dan perbedaan dalam metode diagnosis HCC. “Akhirnya, kami berhasil membuat basis data multicenter yang belum pernah ada di Meksiko,” kata Dr. Javier Melchor Ruan, pemimpin penelitian dari Instituto Nacional de Cancerología, Meksiko. Penelitian ini dapat membantu meningkatkan strategi pencegahan dan pengobatan kanker hati.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan biologis dan akses kesehatan juga mempengaruhi prevalensi HCC berdasarkan jenis kelamin. Dr. Melchor Ruan mencatat bahwa alkohol lebih berkontribusi pada sirosis pada pria, sedangkan pada wanita, faktor metabolik seperti obesitas lebih dominan. Perbandingan kematian akibat penyakit hati menunjukkan bahwa pria lebih banyak terpengaruh.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Carmen Palacios Reyes menunjukkan peningkatan angka kematian akibat penyakit hati pada pria dibandingkan wanita antara 2013 dan 2022. Studi ini menunjukkan bahwa perbedaan gender dalam angka kematian terkait penyakit hati mungkin disebabkan oleh penyebab lain seperti MASLD yang lebih umum terjadi pada pria.

Melchor Ruan berpendapat untuk menyesuaikan pendekatan deteksi dan pengobatan kanker hati berdasarkan perbedaan gender dan regional. Upaya harus dilakukan untuk mengurangi konsumsi alkohol di kalangan pria sedangkan perhatian lebih perlu diberikan pada pencegahan kondisi metabolik pada wanita. Kontrol kualitas makanan dan peningkatan edukasi kesehatan juga menjadi fokus penting untuk mengurangi diagnosis yang terlambat.

Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman yang lebih baik mengenai epidemiologi karsinoma hepatoseluler di Meksiko. Perlunya strategi pencegahan yang disesuaikan dengan jenis kelamin dan kondisi regional sangat penting untuk meningkatkan deteksi dini dan pengobatan kanker hati. Upaya untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan mengontrol faktor risiko seperti konsumsi alkohol dan penyakit metabolik akan sangat bermanfaat.

Sumber Asli: www.medscape.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *