Wanita kulit hitam di Inggris lebih mungkin meninggal akibat kanker payudara, meskipun skrining dapat meningkatkan peluang bertahan hidup. Penelitian menunjukkan mereka kurang berpartisipasi dalam skrining karena berbagai hambatan fisik, emosional, dan budaya. Penting untuk mengembangkan program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan latar belakang budaya untuk meningkatkan kesadaran.
Kanker payudara merupakan kanker paling umum yang didiagnosis pada wanita di seluruh dunia. Berkat program skrining, lebih dari 75% wanita yang didiagnosis kanker payudara di Inggris dapat bertahan selama sepuluh tahun atau lebih. Namun, wanita kulit hitam di Inggris lebih mungkin meninggal karena kanker ini dibandingkan wanita dari etnis lain.
Skrining payudara meningkatkan peluang bertahan hidup dengan mendeteksi kanker lebih awal saat lebih mudah diobati. Di Inggris, mammografi ditawarkan gratis kepada wanita berusia 50 hingga 71 tahun melalui Program Skrining Kanker Payudara NHS. Tetapi wanita kulit hitam berpartisipasi lebih sedikit dalam program ini, meskipun mereka lebih mungkin meninggal karena diagnosis terlambat.
Sebuah tim peneliti melakukan tinjauan terhadap studi mengenai hambatan wanita kulit hitam di Inggris untuk mengikuti skrining kanker payudara. Tinjauan menunjukkan celah signifikan dalam penelitian yang ada tentang kanker payudara di komunitas kulit hitam, dengan hanya delapan artikel yang memasukkan wanita kulit hitam. Penelitian sebelumnya sering mengelompokkan wanita kulit hitam dari latar belakang yang beragam, yang mengabaikan nuansa budaya yang penting.
Tim juga mencoba mengidentifikasi intervensi untuk meningkatkan partisipasi skrining, tetapi tidak menemukan program yang secara khusus menargetkan wanita kulit hitam. Hambatan yang ditemukan bersifat fisik, emosional, dan budaya. Wanita kulit hitam yang percaya kanker dapat diobati jika terdeteksi lebih awal lebih cenderung untuk mengikuti skrining. Namun, ketakutan terhadap diagnosis positif adalah hambatan utama yang relevan untuk semua etnis.
Sebuah diagnosa kanker seringkali dianggap sebagai vonis mati, tetapi wanita kulit hitam kurang berdiskusi tentang kanker payudara. Penelitian menunjukkan bahwa stigma dan persepsi negatif terhadap kanker memperburuk budaya diam ini. Banyak wanita kulit hitam menghargai hubungan keluarga, dan beberapa merasa khawatir jika didiagnosis, pasangan mereka mungkin meninggalkan mereka.
Struktur pelayanan kesehatan juga menjadi faktor penghambat. Wanita kulit hitam sering mengalami kesulitan menghadiri janji skrining selama jam kerja, dan kurangnya janji di malam atau akhir pekan menghalangi partisipasi. Selain itu, pengetahuan tentang kanker payudara rendah, terutama di kalangan wanita yang lahir di luar Inggris, yang merasa tidak rentan karena budaya asal mereka.
Untuk mengurangi disparitas kesehatan dan meningkatkan kesadaran tentang skrining kanker payudara, direkomendasikan program kesehatan komunitas yang disesuaikan dan inisiatif untuk menjangkau masyarakat secara langsung.
Dari penelitian ini, tampak jelas bahwa wanita kulit hitam di Inggris menghadapi berbagai hambatan dalam mengikuti skrining kanker payudara, termasuk ketidakpahaman tentang kanker dan stigma sosial. Sangat penting untuk mengembangkan program yang disesuaikan agar lebih sesuai dengan budaya masyarakat tersebut, guna meningkatkan partisipasi dan mengurangi jumlah kematian akibat kanker payudara dalam komunitas kulit hitam.
Sumber Asli: theconversation.com
