Hepatocellular carcinoma (HCC) sering mengembangkan resistensi terhadap sorafenib. Penelitian dari Chongqing University mengidentifikasi STIM1 sebagai penyebab resistensi ini dengan mempengaruhi sinyal kalsium. Menghapus STIM1 atau menggunakan penghambat SOCE dapat memulihkan sensitivitas sel kanker. Ini menunjukkan potensi untuk terapi kombinasi baru yang lebih efektif.
Kanker hati hepatoseluler (HCC) adalah jenis kanker hati yang paling umum, menyumbang 90% kasus di seluruh dunia. Sorafenib, pengobatan utama untuk HCC lanjut, seringkali gagal karena kanker ini mengembangkan resistensi dalam beberapa bulan. Penelitian baru dari Rumah Sakit Kanker Universitas Chongqing memperjelas peran sinyal kalsium dalam resistensi ini dengan mengidentifikasi STIM1 sebagai pengaktif utama. Penelitian ini diterbitkan dalam Genes & Diseases pada 28 Maret 2024.
Dengan menganalisis sel HCC yang resisten dan model hewan, peneliti menemukan bahwa STIM1 memperkuat sinyal kalsium yang menghambat ferroptosis melalui aktivasi SLC7A11, yang penting untuk sintesis glutathione. Kelebihan STIM1 dalam sel resisten meningkatkan aliran kalsium yang diatur penyimpanan (SOCE) dan memicu jalur SOCE-CaN-NFAT yang mendukung produksi glutathione dan mencegah ferroptosis.
Penelitian menemukan bahwa menghapus STIM1 mengembalikan sensitivitas ferroptosis di sel resisten. Penggunaan penghambat SOCE SKF96365 bersama sorafenib secara signifikan mengurangi pertumbuhan tumor dalam model sel dan hewan, menurunkan kadar SLC7A11, dan meningkatkan stres oksidatif serta peroksidasi lipid, sehingga membalikkan resistensi terhadap obat.
“Temuan kami menyoroti peran penting STIM1 dalam memicu resistensi sorafenib pada HCC,” kata Dr. Yongsheng Li, peneliti senior. Penargetan jalur STIM1-SOCE-CaN-NFAT menawarkan strategi baru untuk mengembalikan sensitivitas obat dan memajukan pengobatan yang dipersonalisasi untuk kanker hati. Penelitian ini membuka jalan untuk terapi kombinasi baru yang dapat meningkatkan efektivitas pengobatan saat ini.
Penelitian ini mengungkapkan mekanisme yang mengarah pada resistensi sorafenib pada HCC, dengan STIM1 sebagai elemen sentral. Menargetkan jalur STIM1 dapat mengembalikan sensitivitas terhadap pengobatan dan menawarkan pendekatan baru untuk terapi kanker. Temuan ini menjanjikan tidak hanya untuk HCC, tetapi juga untuk kanker lainnya dalam mengatasi masalah resistensi obat.
Sumber Asli: www.newswise.com