Penelitian terbaru menunjukkan bahwa TIMPs yang direkayasa dapat menghambat invasi dan migrasi sel kanker glioblastoma multiforme (GBM). Para peneliti dari University of Nevada, Reno menemukan bahwa varian TIMP yang rekayasa ini setidaknya sama efektifnya dengan yang alami, serta dapat mencapai sel tumor secara lebih efisien dan aman. Hasil ini berpotensi meningkatkan terapan terapi baru untuk pengobatan GBM yang agresif.
Sebuah penelitian baru dipublikasikan di Oncotarget oleh Elham Taheri dan Maryam Raeeszadeh-Sarmazdeh dari University of Nevada, Reno, mengenai pendekatan baru untuk mengatasi penyebaran glioblastoma multiforme (GBM), bentuk kanker otak yang paling ganas. Penelitian ini menyoroti potensi molekul alami dan yang direkayasa untuk menghambat pergerakan sel kanker yang menawarkan strategi menjanjikan untuk melawan penyakit ini.
Glioblastoma multiforme sangat sulit untuk diobati karena cepat menyebar ke jaringan otak sehat, sehingga pengangkatan secara bedah secara lengkap hampir mustahil. Enzim yang disebut matrix metalloproteinases (MMPs), khususnya MMP-9, berperan penting dalam memfasilitasi perilaku invasif ini, sehingga penelitian ini berfokus pada inhibitor alami, yaitu tissue inhibitors of metalloproteinases (TIMPs), dan variasi yang direkayasa untuk efektivitas yang lebih baik.
Tim peneliti menguji TIMP-1 dan TIMP-3 serta varian rekayasa mereka (mTC1 dan mTC3) pada model sel GBM, dan menghasilkan hasil yang menjanjikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TIMPs yang direkayasa setidaknya sama efektifnya, atau bahkan lebih baik, daripada yang alami dalam mengurangi migrasi dan invasi sel kanker.
Salah satu tantangan terbesar dalam pengobatan kanker otak adalah pengiriman obat melalui penghalang darah-otak. Peneliti menggunakan peptida yang meningkatkan penetrasi sel untuk memastikan varian TIMP dapat mencapai dan memasuki sel kanker dengan lebih efektif. Hasilnya, TIMPs yang direkayasa berhasil mencapai sel tumor, meningkatkan potensi sebagai terapi.
Lebih tepatnya, TIMPs yang direkayasa ini tidak menunjukkan dampak signifikan terhadap sel sehat pada dosis rendah, yang menunjukkan bahwa mereka dapat digunakan dengan aman. Ini menjadikan mereka kandidat kuat untuk pengembangan obat lebih lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan opsi pengobatan baru untuk GBM yang saat ini sangat terbatas.
Penelitian selanjutnya akan berfokus pada pengujian varian TIMP di model hewan untuk mengevaluasi efek jangka panjang dan keselamatannya, serta kemungkinan memadukan TIMP yang direkayasa dengan terapi lain seperti kemoterapi atau imunoterapi untuk meningkatkan hasil.
Penelitian ini memberikan harapan baru dalam pengobatan glioblastoma multiforme dengan menawarkan pendekatan yang lebih aman dan efektif menggunakan TIMPs yang direkayasa. Jika hasil lebih lanjut mengonfirmasi efektivitasnya, ini dapat menjadi alat berharga dalam perjuangan melawan kanker otak, meningkatkan perawatan dan kelangsungan hidup pasien.
Sumber Asli: www.news-medical.net