HPV lebih umum pada pria dan dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, meskipun banyak orang tidak menyadarinya. Survei menunjukkan minimnya pengetahuan publik mengenai virus dan vaksinasi HPV. Vaksin ini sangat penting dalam mencegah kanker, namun hanya setengah anak yang memenuhi syarat telah divaksinasi.
Papiloma virus manusia (HPV) lebih umum terjadi pada pria dibandingkan wanita dan terkait dengan peningkatan jumlah kasus kanker, meskipun sering dianggap hanya berdampak pada wanita. Sebuah survei dari Ohio State University menunjukkan kurangnya pemahaman publik mengenai virus ini, sehingga banyak yang berisiko terserang kanker yang dapat dicegah.
Hasil survei mengungkapkan bahwa banyak orang tidak menyadari bahwa HPV dapat menyebabkan kanker di area lain, termasuk tenggorokan dan anus. Sekitar 45% responden tidak tahu bahwa HPV dapat menyebabkan kanker selain kanker serviks, sementara 42% mengira bahwa HPV lebih umum terjadi pada wanita.
Penting untuk memberikan informasi akurat mengenai HPV dan manfaat vaksinasi. Vaksin HPV efektif mengurangi risiko infeksi hingga 90% dan direkomendasikan untuk mereka yang berusia 9 hingga 12 tahun. Namun, vaksin ini juga tersedia hingga usia 45 tahun.
Saat ini, ada sekitar 42 juta orang terinfeksi HPV dengan banyak yang tidak menyadari status mereka. Jika dibiarkan, HPV dapat menyebabkan kanker orofaringeal yang meningkat di kalangan pria berusia 45 hingga 65 tahun, yang dapat menjadi salah satu jenis kanker paling umum di masa mendatang.
Vaksinasi HPV sangat penting karena saat ini tidak ada pengobatan untuk infeksi HPV. Kesadaran bahwa vaksin ini dapat mencegah kanker sangat penting untuk meningkatkan angka vaksinasi, yang saat ini hanya mencakup 56,9% dari anak-anak yang memenuhi syarat.
Pentingnya meningkatkan pengetahuan tentang HPV menjadi krusial untuk mencegah kanker. Vaksinasi HPV terbukti efektif dan dapat menurunkan angka kanker serviks secara signifikan. Dengan informasi yang lebih baik, diharapkan lebih banyak orang, terutama pria, akan memahami risikonya dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Sumber Asli: www.news-medical.net