Penelitian terbaru menunjukkan model AI dapat membantu mendeteksi kanker pankreas lebih awal dengan akurasi tinggi. Dr. Ajit Goenka dan Dr. Suresh Chari membahas pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Strategi deteksi dini diharapkan dapat menurunkan jumlah pasien dengan kanker pada tahap lanjut.
Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup kanker, namun kanker pankreas sulit terdeteksi. Penelitian terbaru menunjukkan model kecerdasan buatan (AI) mampu mendeteksi kanker pankreas lebih awal dan dengan akurasi tinggi. Episode terbaru dari Tomorrow’s Cure mengeksplorasi kemajuan ini.
Episode ini menampilkan wawasan dari Dr. Ajit Goenka, seorang radiolog di Mayo Clinic, dan Dr. Suresh Chari dari MD Anderson Cancer Center. Menurut Dr. Goenka, “Kanker kecil ini sangat sulit dideteksi pada pencitraan.” Kanker pankreas sering kali tampak sama dengan jaringan pankreas lainnya, sehingga sulit dikenali tanpa pemeriksaan yang cermat.
Peneliti telah mengembangkan model AI yang dapat mengidentifikasi kanker, terutama pada CT scan, di mana intervensi bedah masih mungkin dilakukan dengan hasil yang baik. “Deteksi dini adalah harapan terbaik kita, tetapi juga tantangan terbesar kita terkait kanker pankreas,” ujar Dr. Goenka.
Dr. Chari menjelaskan urgensi untuk meningkatkan waktu deteksi. “Kami ingin mendiagnosis kanker pankreas lebih awal,” katanya. Saat ini, 50% pasien terdiagnosis pada tahap 4. Strategi deteksi dini diharapkan dapat mengurangi angka ini dan memperbaiki prognosis pasien. Hanya 7% kanker pankreas yang terkonfinasi pada organ tersebut saat diagnosis, dan mereka ingin meningkatkan angka itu tiga kali lipat. Jika semua kanker pankreas didiagnosis empat bulan lebih awal, kemungkinan besar prognosis akan lebih baik.
Penggunaan AI untuk deteksi dini kanker pankreas menunjukkan kemajuan signifikan. Ini memberikan harapan untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup pasien dengan identifikasi lebih awal, mengurangi diagnosis pada tahap lanjut, dan menawarkan kemungkinan intervensi bedah yang lebih efektif. Penelitian ini menekankan pentingnya teknologi modern dalam perawatan kesehatan.
Sumber Asli: newsnetwork.mayoclinic.org