Kemajuan Dalam Penelitian Kanker Kandung Kemih

Penelitian NCI dalam kanker kandung kemih berfokus pada kemajuan imunoterapi dan terapi yang ditargetkan untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. Fokus utama pengobatan meliputi pembedahan dan kemoterapi dengan perkembangan dalam terapi baru. Kombinasi terapi dan penelitian biomarker sedang dilakukan untuk meningkatkan respons pasien. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan hasil positif dalam pengobatan kanker.

Penelitian yang didanai oleh NCI bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengobatan kanker kandung kemih. Dengan kemajuan dalam imunoterapi dan terapi yang ditargetkan, pengobatan dapat menjadi lebih efektif dan kurang beracun. Halaman ini menyoroti penelitian terbaru tentang kanker kandung kemih, termasuk kemajuan klinis yang dapat meningkatkan perawatan.

Pengobatan kanker kandung kemih bergantung pada jenis dan stadium penyakit. Jenis kanker yang paling umum adalah karsinoma sel transisional (urothelial carcinoma). Terdapat juga bentuk lain seperti karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Pengobatan utama melingkupi pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, dan imunoterapi, dengan terapi yang ditargetkan baru-baru ini disetujui oleh FDA.

Untuk kanker kandung kemih non-invasif, tumor umumnya diangkat dengan cara mengikis dari dinding kandung kemih. Pasien mungkin mendapat pengobatan tambahan setelah pembedahan seperti BCG atau kemoterapi intravesika untuk mengurangi risiko kekambuhan.

Imunoterapi membantu sistem kekebalan tubuh melawan kanker. Obat imunoterapi seperti inhibitor checkpoint imun sudah disetujui untuk kanker kandung kemih stadium lanjut. Respons pasien terhadap obat ini bertahan lama, namun hanya sedikit pasien yang merespon. Penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan biomarker untuk memprediksi respons pasien.

Uji klinis menunjukkan hasil positif, termasuk uji coba AMBASSADOR yang menyatakan bahwa pembrolizumab memperpanjang waktu bebas kanker bagi pasien kanker kandung kemih invasif otot. FDA juga menyetujui nivolumab untuk pasien berisiko tinggi setelah pembedahan.

Terapi yang ditargetkan memfokuskan pada protein yang mengontrol pertumbuhan sel kanker. Eritafitinib adalah terapi yang pertama disetujui untuk kanker urothelial dengan perubahan gen FGFR. Penelitian fase 3 sedang berlangsung untuk membandingkan efikasi antara erdafitinib dan kemoterapi.

Konjugat obat antibodi adalah terapi yang menghubungkan antibodi ke obat untuk membunuh sel kanker. Enfortumab vedotin telah disetujui untuk digunakan pada kanker kandung kemih metastatik dan sedang diteliti lebih lanjut.

Terapi gen baru-baru ini diperkenalkan, seperti nadofaragene firadenovec untuk kanker non-muscle-invasive yang resisten terhadap BCG. Kombinasi terapi juga sedang diteliti untuk meningkatkan hasil pengobatan. FDA baru-baru ini menyetujui nogapendekin alfa untuk digunakan dengan BCG.

NCI mendanai dan mengawasi uji klinis untuk pengembangan pengobatan baru dan meningkatkan perawatan pasien dengan kanker kandung kemih. Program-program ini bertujuan untuk mengeksplorasi pertanyaan dasar terkait biologi kanker dan menerjemahkannya ke dalam perbaikan hasil pasien.

Kanker kandung kemih merupakan fokus utama program penelitian di NCI dengan upaya kolaboratif untuk penelitian translasional. NCI juga memiliki peluang pendanaan untuk peneliti yang menyelidiki mekanisme biologis kanker.

Hasil penelitian kanker kandung kemih terkini menunjukkan bahwa operasi kelenjar getah bening yang diperluas tidak meningkatkan kel存健an. Imunoterapi setelah operasi menunjukkan manfaat jangka panjang. Beberapa terapi kombinasi menunjukkan kemanjuran yang baik dan meningkatkan hasil.

Hasil penelitian lain menunjukkan kehilangan kromosom Y pada pria membuat kanker kandung kemih lebih agresif dan variasi pengobatan efektif dalam mencapai hasil yang lebih baik.

Kemajuan dalam penelitian kanker kandung kemih menunjukkan potensi besar dalam pengobatan dengan Imunoterapi, terapi yang ditargetkan, dan kombinasi terapi. Dengan banyak inovasi seperti terapi gen dan konjugat antibodi, harapan lebih menuju hasil yang lebih baik bagi pasien kanker kandung kemih. Pendekatan kolaboratif antara berbagai penelitian berpotensi mempercepat pengembangan terapi baru.

Sumber Asli: www.cancer.gov

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *