Kanker serviks meningkat di AS, dengan wanita di daerah pedesaan mengalami hasil yang lebih buruk daripada di perkotaan. Data menunjukkan 19% lebih tinggi kejadian kanker serviks di daerah pedesaan, dan tingkat kematian 1,42 kali lebih tinggi. Keterbatasan akses terhadap vaksin HPV dan skrining menjadi penyebab utama kesenjangan ini.
Laporan terbaru menyoroti adanya kesenjangan signifikan dalam angka kematian akibat kanker serviks antara wanita di daerah pedesaan dan perkotaan di AS. Kanker serviks mengalami peningkatan, dan wanita di lokasi pedesaan serta kelompok minoritas berisiko lebih tinggi terhadap hasil yang buruk. Penelitian menunjukkan bahwa perawatan medis yang kurang optimal, termasuk skrining yang tidak memadai, berkontribusi terhadap masalah ini.
Analisis data dari National Program of Cancer Registries dan Surveillance, Epidemiology, and End Results antara 2001 hingga 2019 menemukan 222,425 kasus kanker serviks, mayoritas terjadi pada wanita kulit putih non-Hispanik di daerah perkotaan. Namun, angka kejadian kanker serviks per 100.000 wanita sebesar 19% lebih tinggi di daerah pedesaan jika dibandingkan dengan perkotaan.
Kesenjangan dalam kejadian kanker serviks antara daerah pedesaan dan perkotaan semakin melebar dari tahun 2013 hingga 2019. Selain itu, tingkat kematian akibat kanker serviks di daerah pedesaan 1,42 kali lebih tinggi dibanding daerah perkotaan. Penemuan ini menunjukkan perlunya perbaikan akses terhadap perawatan kesehatan di daerah pedesaan.
Dari segi ras dan etnis, wanita pedesaan memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker serviks. Kesenjangan ini berpotensi semakin parah jika akses terhadap vaksin HPV tidak ditingkatkan, meskipun vaksin terbukti efektif dalam mencegah kanker. Jika tidak ada kemajuan dalam vaksinasi dan skrining, kesenjangan ini diperkirakan akan semakin lebar.
Kanker serviks menunjukkan tren peningkatan yang signifikan di AS, khususnya di antara wanita di daerah pedesaan. Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya akses terhadap perawatan kesehatan, vaksin HPV, dan skrining menjadi penyebab utama disparitas ini. Upaya untuk meningkatkan perawatan preventif sangat penting untuk mengurangi kesenjangan antara wanita di daerah pedesaan dan perkotaan di masa depan.
Sumber Asli: www.ajmc.com